Nakita.id - 2020 menjadi tahun yang cukup berat bagi sebagian orang.
Banyak musisi yang juga meninggal dunia, salah satunya Glenn Fredly.
Musisi legendaris asal Indonesia Timur ini memang memiliki semangat juang yang tinggi.
Ia juga dikenal memiliki nasionalisme yang tinggi.
Bahkan, Glenn kerap menggaungkna tentang pentingnya menghargai bangsa dan negara Indonesia ini.
Baca Juga: Seminggu Telah Tiada, Glenn Fredly 'Hadir' di Ulang Tahun Orang yang Membuat Mutia Ayu Tertawa Lepas
Rupanya, semangat nasionalisme tersebut ditularkan Glenn kepada sang istri, Mutia Ayu.
Semenjak menikahi Mutia Ayu, memang rumah tangga Glenn jadi sorotan.
Terlebih sejak lahir putri semata wayangnya, Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo.
Meski 40 hari tepat di hari kelahiran Gewa, Glenn harus tutup usia, namun semangat juang dan juga karyanya tetap abadi.
Tak heran bila masih banyak publik yang bangga dengan mendiang Glenn Fredly.
Hal tersebut juga sering diungkapkan masyarakat pengguna Instagram melalui setiap unggahan Mutia Ayu di Instagram pribadinya.
Pujian demi pujian selalu mengalir untuk ibu satu anak tersebut. termasuk unggahannya tepat pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia.
Meski merayakan HUT ke-75 RI dengan segala keterbatasan di tengah pandemi Covid-19, rupanya Mutia tetap menyempatkan menghormati negara tercinta.
Dengan pakaian andalannya yakni daster, Mutia mengambil sikap tegap dan menghormati bendera merah putih yang ada di depan rumahnya.
Bendera tersebut konon dipasang sang suami tak hanya saat menjelang HUT RI, namun setiap hari dan tidak pernah diturunkan.
"Mewakili ibu rumah tangga pecinta daster
Dirgahayu Indonesia ku yang ke 75 ????????
Bendera ini adalah cerita tentang kita semua dalam suka dukanya.
#cintaindonesia #cintadaster," tulis Mutia dalam unggahannya.
Tak ayal, unggahan Mutia banjir pujian dan komentar warganet.
"Alm. Om Glenn pernah posting kalau bendera merah putih dirumahnya ga pernah dilepas selalu dibiarkan berkibar. Biar kiranya semangatnya tetap tinggal dihati kita semua," tulis akun @desiayulstr_.
Merespons komentar di atas, Mutia membalas pesan salah satu warganet tersebut.
"Benar selamanya berkibar," balas Mutia.
"Mantul keceh, Glend akan bangga dan tersenyum liat dr surga sana," tulis @linda_mabonita.
"Pakai daster pun tetep cantik mama gewa," tulis @afni_gezhy.
"Sehat & bahagia selalu Ny.GLen...," tulis @iox5470.
Dan masih banyak lagi komentar untuk unggahan Mutia Ayu.
Tak lupa, ia juga mengunggah cuplikan video musik dari lagu Glenn Fredly berjudul 'Tinggikan' yang memang diciptakan khusus untuk Indonesia Timur.
Tak hanya menuai pujian, rupanya sikap percaya diri Mutia Ayu ini juga patut dicontoh, terutama untuk ibu menyusui, lho.
Seperti yang kita tahu, saat ini Mutia Ayu sedang dalam masa menyusui si Kecil.
Nah, memiliki rasa percaya diri ini sangat penting untuk ibu menyusui.
Hal ini sempat diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Farahdibha Tenrilemba Djafa.
Farahdibha membenarkan bila rasa percaya diri mampu meningkatkan psikis ibu menysui.
"Mungkin ada ibu yang merasa tidak perlu menyusui, ini lebih kepada masalah psikis bukan ketidakmampuan ibu secara biologis seperti bentuk payudara tabung. Satu dari 1.000 ibu memiliki payudara berbentuk tabung yang membuatnya tidak bisa menyusui," tuturnya mengutip dari Kompas.com.
Masalah psikologis faktornya beragam. Di antaranya merasa tidak mampu karena ASI tidak keluar, merasa payudara tidak bisa memproduksi ASI.
Kalau berbagai faktor ini muncul namun tidak dibarengi kemauan ibu mencari informasi dan membuka diri, maka ibu sulit menyusui.
Ibu berada di lingkungan beruntung, budaya yang mendukung, juga menjadi faktor lainnya.
Misalnya, orangtua termasuk mertua mengucilkan dengan berbagai pendapatnya mengenai ASI.
Seperti ASI encer dan jelek, membuat ibu merasa dianggap tidak bisa memberikan ASI.
"Kalau hanya mengandalkan kepercayaan diri dan niat, suatu hari motivasi bisa jeblok karena pengucilan. Niat besar pun menjadi ciut," ungkap Diba.
Untuk sukses menyusui, lanjutnya, ibu bekerja membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
"Kalau tidak mendapati dukungan dari sekitarnya, cari dukungan dari peer group, komunitas, atau yang paling mudah komunitas milis," sarannya.
Source | : | |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR