Nakita.id - Seorang Ibu adalah sosok yang seharusnya dihormati dan disayangi oleh anak-anaknya.
Sosok berjiwa dan berhati besar ini yang telah melahirkan generasi-generasi baru untuk kehidupan yang lebih baik.
Setiap ibu rela kehilangan nyawanya untuk memertaruhkan kehidupan buah hati tercintanya.
BACA JUGA: Moms, Tenyata Begini Cara Merawat Wajah yang Benar Sesuai Usia
Sayangnya sering kali seorang anak lupa dan kerap mengabaikan perjuangan Moms.
Apalagi anak laki-laki yang sudah seharusnya menjaga dan melindungi Moms sebagai pengganti sosok Dads.
Nah, hal tersebut persis seperti kelakukan anak laki-laki asal Malaysia.
Perbuatan keji dan kejam pada sang ibunya sulit dipahami oleh kita yang masih sadar dan waras.
Dilansir dari thecoverage.com, laki-laki seorang petenis ini justru tega menyerang Ibunya karena telah menolak memberikan uang.
Ia sengaja memukul Ibunya menggunakan benda logam hingga berdarah-darah di rumah Felda Bukit Sagu, Kuantan.
BACA JUGA: Wow! Gaun Pengantin Sederet Artis Bollywood ini Hingga Ratusan Juta
Kejadian ini terjadi Kamis malam (4/1) yang diduga anak tersebut dalam pengaruh obat-obatan terlarang.
Padahal anak laki-laki Malaysia ini sudah berusia 25 tahun yang seharusnya sudah bisa bersikap dewasa dan menyayangi Ibunya.
Aksi kekerasan tersebut diketahui karena adanya perdebatan sengit antara Ibu dan anaknya mengenai uang permintaanya.
Dengan kepala yang sudah berdarah, Ibunya sempat berlari keluar dan pingsan di depan rumah tetangga.
Tetangga yang melihatnya angsung membawa ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Afzan (HTAA).
BACA JUGA: Sudah Setahun Menikah Belum Juga Hamil? Simak Tanda Kemandulan Ini
Beruntung ibunya masih bisa bisa terselamatkan dengan menerima jahitan di bagian luka kepalanya.
Sementara anak laki-laki tersebut telah diciduk oleh kepolisian Diraja Malaysia, dan dikenai sanksi hukum yang menyebabkan luka, melakukan kekerasan dengan senjata berbahaya.
Semoga hal ini tidak terjadi di Indonesia.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR