Nakita.id - Lipstik merah memang selalu memberi kesan yang berani, mewah, dan berkelas. tapi siapa sangaka Moms kalau warna lipstik terpopular ini memiliki sejarah yang cukup penting bagi perempuan.
Lipstik berwarna merah memang nyatanya telah menjadi simbol beberapa publik figur seperti Marlyn Monroe hingga Taylor Swift.
BACA JUGA: Moms, Tenyata Begini Cara Merawat Wajah yang Benar Sesuai Usia
Meskipun begitu Moms, warna merah pada lipstik nyatanya tak sekadar menjadi simbol glamour di zaman dulu, tapi sebuah keberanian dan perjuangan.
Bersolek dianggap sebagai usaha mengubah penampilan wanita yang merupakan sebuah perlawanan kepada Tuhan.
"Memakai kosmetik juga dianggap sebagai pemalsuan penampilan, pengkhianatan pada kebenaran," jelas penulis buku Compacts and Cosmetics: Beauty from Victorian Times to the Present Day, Madeleine Marsh.
Dijelaskan oleh Rachel Weingarten, ahli sejarah kosmetik, di tahun 1400-1500, masa ketika gereja melarang penggunaan make up, seorang suami bisa menceraikan istrinya karena memakai kosmetik.
BACA JUGA:Moms, Tenyata Begini Cara Merawat Wajah yang Benar Sesuai Usia
"Itu dianggap sebagai dosa karena dianggap wanita itu tidak menampilkan diri yang sebenarnya," kata Weingarten.
Respons paling ekstrem pada penggunaan make up terjadi sekitar tahun 1700. Ketika itu Pemerintah Inggris bisa menghukum wanita yang menggunakan kosmetik, rambut palsu, atau sepatu bertumit tinggi.
Di lain pihak, banyak zat-zat berbahaya yang dipakai dalam kosmetik di era tersebut dan menyebabkan kematian.
Walau zaman semakin maju, nyatanya masih banyak pendapat negatif pada wanita yang memakai kosmetik.
Dalam sebuah survei yang dilakukan YouGov, 63 persen pria mengatakan wanita memakai make up karena ingin membuat orang lain tertarik.
Pandangan sosial terhadap lipstik berwarna merah akhirnya mulai berubah di era Perang Dunia II.
Lipstik berwarna menyala ini dianggap sebagai simbol keberanian, patriotisme, dan daya tahan.
BACA JUGA:Kapan Waktu yang Tepat Si Kecil Tidur Sendiri? Ini Kata Ahli Moms
Para wanita harus melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh pria yang pergi berperang. Mereka harus menjaga semangat dan menganggap kehidupan tetap normal.
"Pada periode perang, kalau kita lihat foto-foto wanita hampir semuanya memakai lipstik berwarna terang.
Itu adalah masa ketika wanita dituntut harus kuat, dan lipstik adalah bagian dari itu," kata Marsh.
Ketika itu wanita juga akhirnya merasakan kebebasan dan kemandirian. Untuk pertama kalinya mereka memiliki kehidupan di luar rumah.
Nah, jadi begitu Moms sejarah lipstik merah dan larangan bersolek di era Victoran. (*)
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR