Studi yang diberi nama "Beauty and the Mask" itu diadakan oleh Temple University's College of Public Health dan Center for Human Appearance di University of Pennsylvania's Perelman School of Medicine.
Dengan bantuan 500 peserta, 60 wajah diurutkan berdasarkan daya tarik.
Studi ini menggunakan "kumpulan wajah pria dan wanita yang memiliki perbedaan ras," dengan mengambil sumber dari Chicago Face Database.
Baca Juga: Muncul Gejala Covid-19 yang Baru, Begini Studi Terbaru Soal Virus Corona dari Ahlinya
Para peserta diminta untuk memberi peringkat wajah seseorang tanpa masker dan memasukkannya ke dalam kategori "tidak menarik", "rata-rata", atau "menarik".
Saat masker bedah ditambahkan ke wajah secara digital, peneliti melihat para peserta menaikkan peringkat daya tarik mereka "dalam jumlah signifikan secara statistik untuk wanita dan pria."
Wajah-wajah yang sebelumnya dikategorikan sebagai "tidak menarik" dilaporkan mengalami peningkatan paling besar, di angka 42 persen.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR