Nakita.id - Mengenal proses kuret sejak dini tentu sangat penting.
Selalu dianggap momok, baiknya Moms mengenal proses kuret lebih jauh.
Tak hanya karena masalah kehamilan, proses kuret atau kuretase juga diambil sebagai tindakan untuk mendiagnosis penyakit.
Mengenal proses kuret bisa dimulai dengan mengetahui beberapa gangguan kesehatan organ reproduksi.
Mulai dari pendarahan pada uterus, pendarahan usai menopause, hingga polip rahim dan kanker rahim.
Beberapa gangguan kesehatan tersebut mengharuskan pasien untuk kuret.
Lantas, apa sih sebenarnya kuret?
Mengenal proses kuret sebenarnya dalam bahasa medis yaitu D&C (Dilation and Curretage).
Tindakan kuret bertujuan untuk membersihkan rahim agar kembali pulih.
Apabila kuret tidak dilakukan ketika seseorang sudah didiagnosa memiliki gangguan dalam organ reproduksi maka akan menimbulkan bahaya, seperti kanker.
Mengenal proses kuret, risiko dari tindakan ini pun kerap jadi teka-teki.
Berikut Nakita.id rangkum beberapa risiko dari kuretase:
Baca Juga: Ciri Rahim Bersih Tanpa Kuret Usai Keguguran, Simak Penjelasannya Moms!
1. Perforasi rahim
Jarang terjadi, tapi kondisi ini bisa berpotensi fatal.
Gejala dari perforasi rahim yaitu sakit di sekitar panggul hingga mengalami pendaharan.
Dilansir dari Mayo Clinic, perforasi bisa sembuh dengan sendirinya.
2. Kerusakan serviks
Tindakan kuret bisa berpotensi robek pada serviks.
Dokter akan memberikan obat guna menghentikan pendarahan atau dapat menutup luka dengan jahitan.
3. Jaringan parut di dinding rahim
Baca Juga: Penting Pahami Prosedur Kuret, Pengaruhi Kesehatan Organ Reproduksi Wanita!
Kondisi ini dikenal sebagai sindrom Asherman.
Sering terjadi ketika kuret dilakukan setelah keguguran atau persalinan.
4. Infeksi
Infeksi sangat mungkin terjadi setelah tindakan kuretase.
Tetapi, infeksi tergolong jarang terjadi.
Nah, sekarang jadi lebih mengenal proses kuret, ya!
BERITA POPULER: Ditemukan 2 Halaman Surat Saat Song Jae Rim Meninggal Dunia hingga Revand Narya Digugat Cerai karena Silent Treatment
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR