Nakita.id - Digital membantu kehidupan manusia lebih mudah. Apalagi informasi.
Informasi dengan digital mudah tersampaikan. Pun sebaliknya dengan digital kita bisa mudah mencari informasi.
Tapi semua kemudahan itu tidak menjamin kita para orangtua bisa memberikan yang terbaik bagi anak.
Buktinya di Tangerang. Di kota dengan konsep Liveable, Investable, Visitable dan E-city yang disingkat menjadi LIVE, masih ditemukan balita kurang gizi dan stunting yang disebabkan ketidak tahuan orangtua.
Ya, para orangttuanya meberikan susu kental anis pada anak-anaknya.
Menurut mereka susu kental manis adalah susu.
Padahal, susu kental manis itu berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gr susu kental manis mengandung 343 Kal, 10 g lemak, 3 g protein, 55 g gula, 275 mg kalsium, dan 0 g serat.
Artinya, tanpa kandungan serat, susu kental manis tidak bisa dijadikan sebuah minuman atau makanan yang mengenyangkan dan melancarkan pencernaan.
Namun asupan gizi tersebut dinilai tidak bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Karenanya diperlukan edukasi dengan baik hingga ke Puskesmas dan Posyandu. Supaya orangtua paham jika susu kental manis bukan susu.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR