"Namun penting untuk dicatat, frekuensi fenomena semacam itu tidak ditentukan oleh studi kasus tunggal," tulis mereka.
"Ini mungkin mewakili kasus langka."
Para penulis mengatakan, sulit untuk menemukan kasus ini di AS dan tempat lain karena tidak ada sekuens komprehensif genom virus corona dari setiap orang yang dites positif.
"Jika infeksi ulang mungkin dilakukan dalam waktu sesingkat itu, mungkin ada implikasi untuk kemanjuran vaksin yang dikembangkan untuk melawan penyakit.
Ini mungkin juga berimplikasi pada kekebalan virus," kata Mark Pandori dalam pernyataan itu.
"Setelah seseorang sembuh dari COVID-19, kami masih belum tahu berapa banyak kekebalan yang dibangun, berapa lama itu bisa bertahan, atau seberapa baik antibodi berperan dalam perlindungan terhadap infeksi ulang."
Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul Seorang Pasien Terinfeksi Virus Corona 2 Kali dalam Jangka Waktu 48 Hari, Begini Studi Kasusnya
Source | : | GridHits.ID |
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR