Nakita.id - Saat memasuki trimester ketiga, Moms pasti mulai bertanya-tanya penyebab janin cegukan.
Beberapa Moms mengalami hal wajar yakni saat janin cegukan di dalam perut selama hamil.
Namun tak jarang para Moms khawatir akan kondisi bayi yang ada di dalam janin.
Tapi rupanya, cegukan pada janin merupakan hal yang wajar.
Baca Juga: Ini Penyebab Janin Cegukan yang Buat Moms Merasa Khawatir, Apakah Berbahaya?
Hal ini biasa dialami ibu hamil yang sudah memasuki trimester ketiga.
Para ahli pun membenarkan bila cegukan pada janin merupakan hal yang wajar.
Namun bila kondisi cegukan pada janin mengalami beberapa tanda ini, bisa jadi ada yang bermasalah pada kehamilan.
Meskipun penyebab janin cegukan adalah hal wajar, Moms tetap harus mewaspadai beberapa hal di bawah ini.
Mengutip dari Healthline, salah satu penelitian menemukan bahwa peningkatan cegukan terjadi setiap hari setelah menginjak usia minggu ke 28.
Biasanya penyebab janin cegukan memang tak diketahui pasti.
Namun para periset percaya bila cegukan pada janin ada hubungannya dengan kondisi paru-paru.
Bisa jadi, cegukan mampu membuka jalan pernapasan bayi.
Adanya pergerakan pada diafragma menyebabkan refleks yang tidak berbahaya.
Bahkan ternyata kondisi yang akhirnya menyebabkan cegukan tersebut tidak ada hubungannya dengan perkembangan bayi.
Namun meski demikian, ada kondisi cegukan pada bayi yang harus diwaspadai.
Adanya beberapa penyebab janin cegukan yang patut diwaspadai biasanya terjadi karena beberapa hal.
Jika Moms merasa cegukan pada janin berubah frekuensi dari biasanya, hal itulah yang harus diwaspadai.
Beberapa kasus cegukan pada janin bisa menjadi pertanda adanya masalah pada tali pusat bayi, seperti tanda bayi terlilit tali pusat.
Baca Juga: Ternyata Ada Segudang Penyebab Perut Kedutan Saat Hamil, Nomor 4 Pemicunya Diri Moms Sendiri!
Mengutip dari Livestrong, para peneliti menjelaskan bila penyebab cegukan bisa jadi karena adanya tanda hiperaktivitas janin yang disebabkan oleh kompresi tali pusat.
Moms harus segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami cegukan dari empat kali setiap hari.
Selanjutnya, dokter biasanya akan memeriksa aliran darah bayi dengan menggunakan USG jika frekuensi cegukan yang berlangsung 10 menit atau lebih lama, terutama jika disertai juga dengan perubahan gerakan janin lainnya.
Source | : | Healthline,Livestrong |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR