Nakita.id - Labu siam menjadi salah satu sayuran yang kerap dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Biasanya, labu siam diolah menjadi tumisan, lodeh atau bahkan lalapan.
Labu siam sendiri memiliki daging buah berwarna putih, tekstur renyah dan punya banyak kandungan air.
Tapi siapa sangka, labu siam rebus ternyata bisa dijadikan obat berbagai penyakit, lho!
Dilansir dari rndhealthtips.com, simak 10 manfaat labu siam rebus berikut ini.
Baca Juga: Meski Mudah, Ternyata Ada 7 Aturan Membuat Masker Kunyit Agar Tidak Kuning yang Harus Moms Patuhi
1. Membantu tubuh mendapatkan lebih banyak energi
Labu siam memiliki kandungan mangan sebanyak 9%, cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam tubuh.
Kalian bisa memulai hari dengan makan omelet labu siam, atau labu siam yang direbus saja.
2. Dapat mencegah kanker
Vitamin C dikenal sebagai salah satu antioksidan yang kuat dan bisa menjaga sel-sel dari kerusakan.
Antioksidan akan menangkal radikal bebas sehingga tidak memberi dampak buruk pada tubuh.
Vitamin C juga bisa kalian temukan dalam labu siam, kandungan vitamin C dalam labu siam sebesar 13%.
3. Baik untuk kesehatan jantung
Kandungan folat dalam labu siam sebanyak 23%, selain itu juga ada kandungan vitamin B yang cukup besar.
Kandungan folat dan vitamin B akan membantu mengontrol asam amino dalam darah yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke.
Makan labu siam bisa membantu menstabilkan asam amino dalam darah dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
4. Baik untuk otak
Dalam labu siam juga terdapat vitamin B6 sebanyak 4% yang berguna untuk merangsang kinerja otak.
Baca Juga: Paling Mudah, Simak Cara Cegah Uban Tumbuh di Usia Muda dengan Bahan Alami Tomat
Kandungan gizi dalam labu siap diperlukan untuk meningkatkan kemampuan mengingat dan memaksimalkan fungsi otak yang lainnya.
Rutin mengonsumsi labu siam bisa mengurangi sifat pelupa yang kalian miliki.
5. Baik untuk pencernaan
Labu siam seringkali dijadikan menu diet oleh sebagian besar orang.
Ini karena labu siam kaya akan kandungan vitamin C dan serat yang baik untuk pencernaan dan sangat baik untuk membuang sisa-sisa pencernaan dalam tubuh.
6. Menjaga kesehatan tulang
Vitamin K dalam labu siam memiliki peran penting untuk membantu luka berdarah cepat kering dan dapat meningkatkan kesehatan tulang dan gigi.
7. Membantu mencegah jerawat
Kandungan seng (zinc) dalam labu siam cukup tinggi, yaitu sebesar 5%.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kulit wajah berjerawat memiliki jumlah seng dalam tubuh yang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak berjerawat.
Mengonsumsi seng dan memenuhi kebutuhan seng dalam tubuh bisa mengurangi jerawat hingga 50%.
8. Menjaga tiroid tetap sehat
Labu siam memiliki kandungan tembaga sebesar 6% dan ini sangat penting dalam membantu iodium dalam menjaga tiroid tetap sehat.
Tiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon yang mengatur metabolisme, suhu tubuh, denyut jantung, dan metabolisme.
Kekurangan tembaga tidak hanya memengaruhi tiroid, tapi juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti migrain, alergi, hingga perasaan tidak menentu dan depresi.
9. Membantu mengurangi lelah dan rasa sakit pada kaki
Labu siam memiliki kandungan potasium sebanyak 4%.
Tubuh yang lelah dan kaki yang terasa berat untuk melangkah merupakan tanda-tanda bahwa tubuh sedang kekurangan potasium.
Dengan makan labu siam, kandungan potasium dalam tubuh bisa meningkat.
10. Membantu mengurangi risiko kram otot
Kandungan magnesium dalam buah ini sebesar 3%.
Magnesium baik untuk kesehatan otot.
Penelitian menunjukkan bahwa tubuh yang kekurangan magnesium akan lebih mudah mengalami kram otot.
Jadi, pastikan kalian dan keluarga mengonsumsi labu siam ya!
Lebih baik lagi jika labu siam hanya direbus saja karena akan menjaga nutrisinya dan tidak perlu dicampur dengan santan seperti saat membuat sambal goreng.
(Artikel ini sudah tayang di GridPop dengan judul: Cobalah Mulai dari Sekarang, Sarapan Labu Siam Rebus Setiap Pagi dan Rasakan Khasiatnya yang Nggak Kaleng-kaleng, Bisa Cegah Kanker Hingga Jerawat!)
Source | : | GridPop.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR