Mereka yang berpuasa sebelum ke lab dilaporkan lebih tertekan, benci dan emosi negatif lainnya dan menilai peneliti bersikap “menghakimi,” dibandingkan dengan individu yang mengikuti percobaan tersebut dengan perut kenyang.
Berkaitan dengan kadar gula darah
Melansir dari Kompas.com (29/1/2018), disebutkan ketika lapar membuat glukosa dalam darah menurun.
Sedangkan otak bergantung pada gula sederhana seperti glukosa untuk bekerja dengan baik.
Ketika lapar, maka kerja otak akan terganggu karena menurunnya kadar glukosa tersebut.
Jika kandungan glukosa turun secara signifikan, otak tak akan mampu melakukan tugas dasar.
Bahkan, secara ekstrem kita bisa merasa pusing, cemas dan amarah yang memuncak.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR