Pada penelitian ini juga ditemukan fakta bahwa Dokter Umum di Indonesia yang menjalankan Tugas Pelayanan Medis di garda terdepan selama Masa Pandemi COVID-19 memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk mengalami burnout syndrome.
"Tingginya risiko menderita burnout syndrome akibat pajanan stres yang luar biasa berat di fasilitas kesehatan selama pandemik ini dapat mengakibatkan efek jangka panjang terhadap kualitas pelayanan medis.
Karena para tenaga kesehatan ini bisa merasa depresi, kelelahan ekstrim bahkan merasa kurang kompeten dalam menjalankan tugas, dan ini tentu berdampak kurang baik bagi upaya kita memerangi COVID-19.” ujar Ketua Tim Peneliti Dr. dr. Dewi Soemarko, MS, SpOK.
Selain itu ada juga temuan lain yang ditemukan oleh tim peneliti dari Prodi Magister Kedokteran Kerja yang terdiri dari Dr. dr. Ray W Basrowi, MKK; dr. Levina Chandra Khoe, MPH dan dr. Marsen Isbayuputra, SpOK.
Di mana sekitar 41 persen tenaga kesehatan mengalami keletihan emosi derajat sedang dan berat, 22 persen mengalami kehilangan empati derajat sedang dan berat.
Terakhir ada 52 persen yang mengalami kurang percaya diri serajat sedang dan berat.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR