Mengenal Lebih Jauh Burnout Syndrome yang Dialami Tenaga Kesehatan Tanah Air Selama Menangani Pasien Covid-19
Nakita.id - Hingga saat ini pandemi Covid-19 atau virus corona masih menjadi perhatian publik tanah air dan pemerintah.
Pasalnya, di Indonesia sendiri hingga saat ini pandemi virus corona belum berakhir, namun pasien sudah berangsur sembuh.
Namun meski pun pasien sudah berangsur sembuh, setiap harinya masih ada penambahan orang yang terinfeksi meski sedikit angkanya.
Sehingga penerapan protokol kesehatan pun selama berada di luar rumah diharapkan bisa diterapkan dengan baik.
Baca Juga: Masih Menggunakan Toilet Umum di Tengah Pandemi Covid-19? Ini Beberapa Hal yang Harus Moms Ketahui
Semua itu dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus corona yang hingga saat ini belum dipastikan pengobatannya.
Selain itu, pihak yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 ini salah satunya adalah tenaga kesehatan, secara keseluruhan.
Hal ini terbukti melalui penelitian yang dilakukan oleh Program Studi Magister Kedokteran Kerja Universitas Indonesia yang dipaparkan dalam webinar bertajuk,
"BURNOUT SYNDROME PADA TENAGA KESEHATAN INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID-19" pada Jumat (4/9/2020).
Para tenaga kesehatan yang mengurus langsung pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan rupanya banyak yang mengalami Burnout Syndrome derajat sedang dan berat.
Selain itu tenaga kesehatan di Indonesia sangat rentan terpapar dengan virus corona, dan itu sudah mengancam jiwa.
Hingga saat ini, tercatat sudah lebih dari 100 dokter dan ratusan tenaga medis lain meninggal dunia karena terinfeksi virus corona selama menjalankan tugas.
Sisanya banyak tenaga kesehatan yang mengalami burnout syndrome, atau bisa dibilang keletihan mental.
Hal itu disebabkan oleh paparan tingkat stres yang sangat tinggi, namun belum ada aturan atau kebijakan yang dapat melindungi mereka dari segi kesehatan mental.
Penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Studi Magister Kedokteran Kerja - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan, ternyata ada 83 persen tenaga kesehatan di Indonesia yang mengalami burnout syndrome.
Secara psikologis, sindrom seperti itu bisa mengganggu kualitas hidup dan produktivitas kerja dalam pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Kekebalan Tubuh Siapa yang Lebih Kuat Menghadapi Covid-19, Pria atau Wanita?
Pada penelitian ini juga ditemukan fakta bahwa Dokter Umum di Indonesia yang menjalankan Tugas Pelayanan Medis di garda terdepan selama Masa Pandemi COVID-19 memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk mengalami burnout syndrome.
"Tingginya risiko menderita burnout syndrome akibat pajanan stres yang luar biasa berat di fasilitas kesehatan selama pandemik ini dapat mengakibatkan efek jangka panjang terhadap kualitas pelayanan medis.
Karena para tenaga kesehatan ini bisa merasa depresi, kelelahan ekstrim bahkan merasa kurang kompeten dalam menjalankan tugas, dan ini tentu berdampak kurang baik bagi upaya kita memerangi COVID-19.” ujar Ketua Tim Peneliti Dr. dr. Dewi Soemarko, MS, SpOK.
Selain itu ada juga temuan lain yang ditemukan oleh tim peneliti dari Prodi Magister Kedokteran Kerja yang terdiri dari Dr. dr. Ray W Basrowi, MKK; dr. Levina Chandra Khoe, MPH dan dr. Marsen Isbayuputra, SpOK.
Di mana sekitar 41 persen tenaga kesehatan mengalami keletihan emosi derajat sedang dan berat, 22 persen mengalami kehilangan empati derajat sedang dan berat.
Terakhir ada 52 persen yang mengalami kurang percaya diri serajat sedang dan berat.
Selain itu dokter yang menangani pasien Covid-19, baik dokter umum atau pun spesialis berisiko 2 kali lebih besar mengalami keletihan emosi dan kehilangan empati.
Masih ada tenaga kesehatan (2%) yang tidak mendapatkan alat pelindung diri (APD) dari fasilitas kesehatannya.
Maka dari itu hasil penelitian ini diharapkan bisa membuat beberapa pihak sadar akan pentingnya pendampingan dan konseling psikologis untuk tenaga kesehatan yang bertugas menangani Covid-19.
Aspek lain yang juga harus di lakukan adalah menciptakan suasana aman dan nyaman bagi tenaga kesehatan dalam menjalankan fungsi medis.
Maka dari itu sangat diperlukan pendampingan psikologis bagi tenaga medis yang menjalankan tugas di pandemi Covid-19 ini.
Semua demi kualitas kerja dan hidup yang lebih baik untuk semua tenaga medis di tanah air.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR