Mereka harus menempuh perjalanan bermil-mil, dengan Yu membawa Xiao di keranjang yang dia bawa di punggungnya.
Malangnya, istri Yu meninggalkan mereka saat Xiao baru berumur 3 tahun.
Namun, Yu mengatakan bahwa dia bertekad bahwa anak laki-lakinya tidak akan menderita karena dibesarkan oleh orang tua tunggal dan dia ingin memberinya kesempatan terbaik.
Setiap pagi ia bangun jam lima pagi menyiapkan makanan untuk anaknya, kemudian menggendongnya dan berjalan sejauh empat setengah mil ke sekolah.
Setelahnya ia akan kembali lagi bekerja dan mendapat uang untuk mencukupi kehidupan mereka.
BACA JUGA: Tak Pakai Drama, Begini Persiapan Revalina S Temat Menyapih Anak
Selesai bekerja, Yu akan kembali menjemput Xiao dan membawanya pulang dengan berjalan bolak balik meski menempuh puluhan kilometer.
“Anak saya yang cacat tidak bisa berjalan sendiri dan itu juga berarti dia tidak dapat mengendarai sepeda. Meski berusia 12 tahun tingginya hanya 90 cm,” jelas Yu.
“Tapi saya bangga dengan kenyataan bahwa dia sudah berada di puncak kelasnya dan saya tahu dia akan mencapai hal-hal besar. Mimpiku adalah dia akan kuliah,” tambahnya.
BACA JUGA: Catat 3 Langkah Menyapih Anak Tanpa Rewel yang Wajib Moms Coba
Untungnya, ketika cerita mereka diketahui dunia melalui media lokal, pemerintah daerah mengumumkan bahwa mereka akan menyewakan kamar untuk Yu dan anaknya dalam waktu dekat.
Selain itu, sekolah akan disesuaikan sehingga bisa juga membawa siswa yang tinggal di asrama, termasuk Xiao, untuk membantu mengurangi beban kerja sang ayah.
Begitu besar pengorbanan Yu untuk anak kesayangannya itu, Moms.
Source | : | Viral 4 Real |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR