Tabloid-Nakita.com – Melihat anak bermain kotor memang menyebalkan ya, Mam. Selain harus repot mencuci baju yang ia gunakan, bermain kotor juga membuat si kecil terpapar bakteri. Namun, ada beberapa alasan yang membuat Mama perlu membiarkan anak bermain kotor. Bermain kotor artinya membuat anak bermain dengan bebas dan bereksplorasi sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Baca juga: Matikan gadget dan ajak anak bermain ke luar rumah sekarang juga!
Siapa sangka bermain kotor dapat mengasah seluruh inderanya. Anak yang bisa menyentuh dan merasakan banyak hal akan mengalami pengalaman tak terduga dari inderanya. Selain itu, bermain dengan bebas akan membuat anak melihat berbagai objek baru dan membantunya mengingat objek tersebut. Mama juga bisa membuat anak memiliki konsep matematika dengan menghitung batu atau benda alam di sekitarnya.
Baca juga: Ini bahaya bila anak main tanpa pengawasan
Membiarkan anak bermain kotor juga membuat si kecil dapat mencoba segala sesuatu yang mungkin tidak Mama duga. Misalnya mampu mencampur warna atau menggunakan alat gambar baru. Cara ini juga membuat Mama memahami apa yang jadi minat dan bakat si kecil. Rasa ingin tahu yang besar juga dapat terpenuhi dengan baik.
Bermain kotor juga bisa melatih kemandiriannya lo. Saat Mama memberinya kebebasan bermain, ia akan tak akan mencoba segala sesuatunya sendiri. Misalnya saat waktu makan, Mama perlu membiarkannya makan sendiri. Meskipun kotor, pengalaman ini akan membantunya cepat mandiri dalam hal makan. Kreativitas juga dapat diasah dengan bermain kotor. Berikan ia kertas dan krayon dan biarkan ia berimajinasi dengan apa yang ia gambar.
Baca juga: 5 manfaat bermain balok bagi si kecil
Tak masalah memberikan sejenak waktu anak bermain kotor agar ia bisa bereksplorasi dengan bebas. Mama juga perlu mengajarkan padanya bahwa ia juga wajib membantu Mama untuk membereskan sisa mainannya. Sejak dini Mama perlu melibatkannya dalam proses beres-beres dan buatlah waktu beres-beres jadi menyenangkan.
(Niken/What To Expect)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR