Dalam video itu, disebutkan bahwa penggunaan alat penyedot komedo tidak direkomendasikan karena berpotensi merusak kulit wajah.
Pemakaian alat penyedot komedo juga diperlihatkan tidak hanya di daerah hidung saja, melainkan di pipi dan bagian wajah lainnya.
Disebutkan bahwa alat tersebut hanya membersihkan komedo di permukaan wajah saja, tidak mengangkat akar komedo ada menempel di dalam pori-pori.
Hingga kini, video tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 436.700 penayangan dan telah disukai sebanyak 19.900 kali oleh pengguna Twitter.
Baca Juga: Siapa Sangka 4 Kebiasaan Ini Menyumbat Pori-pori Wajah Sehingga Muncul Komedo dan Jerawat
Seharusnya senang lho dikasih ilmu tanpa bayar tapi tetap saja masih banyak yang nyinyir.
— Tontonan Wajib Sebelum Tidur (@repvblikvideo) September 9, 2020
(Beberapa) orang Indonesia memang suka dibodohi dan lebih percaya indluencer dengan good looking daripada dokter yang kuliah bertahun-tahun menuntut ilmu. pic.twitter.com/TFJ4znz52Q
Baca Juga: 3 Masker Alami untuk Atasi Hidung Berminyak, Bahannya Murah dan Mudah Didapat
Benarkah penyedot komedo tidak direkomendasikan?
Dokter spesialis kulit dan kelamin di Vivaldy Skin Clinic di Mataram, Dedianto Hidajat mengungkapkan, alat penyedot komedo hanya berfungsi untuk mengangkat komedo terbuka dalam jumlah yang tidak terlalu signifikan.
Selain itu, alat tersebut juga dinilai tidak dapat digunakan untuk mengangkat komedo tertutup.
Dedi juga tidak merekomendasikan penggunaan alat ini pada kondisi wajah yang sedang berjerawat aktif.
"Perlu hati-hati penggunaannya untuk perawatan di rumah, diperhatikan kebersihan alatnya. Tidak disarankan jika banyak jerawat aktif," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/9/2020).
Menurut Dedi, penggunaan akat tersebut sekadar untuk kulit wajah berkomedo terbuka ringan saja.
"Kalau sudah banyak banget komedo, apalagi sampai ada yang aktif bernanah dan besar-besar, sangat tidak dianjurkan penggunaannya," lanjut dia.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR