Nakita.id - Ketika berat janin mengalami kekurangan atau di bawah rata-rata, susu digadang-gadang ampuh meningkatkannya.
Dengan begitu banyak Moms yang langsung banyak minum susu.
Tak hanya susu, produk olahannya seperti es krim juga menjadi incaran para Moms yang memiliki berat janin di bawah rata-rata.
Tapi apakah benar susu ampuh meningkatkan berat janin?
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang memiliki alergi dengan susu?
Moms salah satunya?
Pasalnya beberapa orang memiliki kondisi intoleransi laktosa.
Ketika mengalami masalah tersebut, bukannya berat janin meningkat tetapi Momsnya justru akan mengalami diare.
Nah, dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari SpOG atau akrab dipanggil dr. Yeni membenarkan ketika janin mengalami kekurangan berat badan dibutuhkan asupan nutrisi yang cukup.
"Memang betul kalau gangguan adalah karena protein yang kurang kita berikan sumber makanan yang mengandung tinggi protein," ujar dr. Yeni.
Meskipun begitu bukan berarti Moms harus sekadar konsumsi susu.
Baca Juga: Sudah Bukan Rahasia Susu Ibu Hamil Bagus untuk Perkembangan Janin, Ini Manfaat Tambahan Lainnya
"Susu bukan satu-satunya yang penting protein dari hewani," ujarnya.
Dengan begitu artinya bukanlah susu yang menjadi senjata untuk menaikan berat badan janin, tetapi kandungan protein hewani di dalamnya.
Artinya Moms yang memiliki masalah intoleransi laktosa, bisa mengonsumsi protein hewani lainnya.
Baca Juga: Meningkatkan Berat Badan Bayi di Dalam Kandungan, Konsumsi Makanan Ini Saat Hamil
dr. Yeni menyarankan Moms bisa mengonsumsi daging merah.
Berbicara daging merah artinya Moms bisa mengonsumsi daging sapi dan daging kambing sebagai menu makanan.
"Daging merahnya cakupannya 200 gram per hari itu minimal ibu hamil," ujarnya.
Namun, perlu diingat bahwa daging merah harus dimasak hingga kondisi matang ya Moms tidak setengah matang apalagi mentah.
Jadi bagi Moms yang senang makan daging sapi dengan kondisi setengah matang, sebaiknya dihindari terlebih dahulu.
Selain daging merah, Moms juga mengonsumsi protein hewani lainnya seperti putih telur, ayam, dan ikan.
"Itu kan semuanya protein jadi tidak semata-mata dari susu aja," ujarnya.
Baca Juga: Meningkatkan Berat Badan Bayi di Dalam Kandungan, Konsumsi Makanan Ini Saat Hamil
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR