Nakita.id - Berat janin menjadi salah satu kondisi jabang bayi yang menjadi perhatian dokter kandungan.
Ketika memasuki masa kehamilan, Moms akan rutin melakukan pemeriksaan kandungan untuk melihat perkembangan Si Kecil di dalam kandungan.
Saat pemeriksaan tersebut ada berbagai kondisi kesehatan janin yang diperiksa termasuk beratnya.
Berat janin di bawah rata-rata akan menjadi perhatian khusus dan dicarikan jalan keluarnya.
Mungkin sebagian Moms pernah dengan ketika berat janin di bawah rata-rata, cara terbaik yaitu mengonsumsi makanan.
Susu dan produk-produk olahannya pun menjadi senjata utama untuk membuat berat janin kembali normal.
Hal itu tidak salah, hanya saja pemberian susu untuk meningkatkan berat janin diperlukan ketika Si Kecil di dalam kandungan kekurangan nutrisi.
Sayangnya penyebab berat janin di bawah rata-rata tidaklah semata kekurangan nutrisi.
Seorang dokter kandungan dr. Ni Komang Dhani Sari SpOG menyebutkan ada berbagai penyebab yang memuat berat janin di bawah rata-rata.
"Kalau pertumbuhan janin di bawah rata rata harus dievaluasi," ujar dokter yang akrab dipanggil dengan dr. Yeni.
Pemeriksaan pun dilakukan baik terhadap Moms ataupun Si Kecil yang ada di dalam kandungan.
"2 sisi yang harus dilihat jdi tidak semata-mata dari makanan saja," ujarnya.
Penyebab berat janin di bawah rata-rata yang diperiksa melalui tanya jawab
Memang awalnya dokter kandungan akan melihat terkait asupan makanan yang Moms konsumsi setiap harinya.
Dokter akan memerhatikan perihal makanan apa saja yang dimakan selama kehamilan.
Meskipun banyak asupan makanan belum tentu kebutuhan gizi terpenuhi.
Dengan begitu dokter juga akan memeriksa cakupan gizi dari tiap makanan yang dikonsumsi selama kehamilan.
"Kalau ternyata makannya bagus terus nutrisinya bagus berarti bukan dari situ," ujarnya.
Penyebab berat janin di bawah rata-rata yang diperiksa melalui USG
Baca Juga: Berat Janin 15 Minggu Harusnya Sudah Sebesar Buah Apel, Jika Menyusut Mungkin Faktor Ini Penyebabnya
Melalui USG dokter akan melihat apakah terdapat beberapa sumbatan dari Moms kepada janin.
Dikhawatirkan aliran darah dari Moms kepada janin terjadi sumbatan.
Akibat sumbatan tersebut akan membuat aliran nutrisi makanan kepada janin tidak tersalurkan dengan baik.
Kalau tidak ditemukan sumbatan, dokter akan melanjutkan dengan memeriksa kondisi penyerapan nutrisi dari tubuh Moms.
Dokter akan memeriksa seberapa banyak kadar zat besi di tubuh Moms.
Zat besi sendiri berguna untuk melakukan penyerapan nutrisi dari makanan yang tengah dikonsumsi.
"Kalau zat besi rendah jadi penyerapan rendah jadi gak sampai ke janin," ujarnya.
Kalau semua kondisi di Moms dianggap baik, dokter akan lanjut memeriksakan terhadap kelainan janin.
"Apakah ada kelainan pada janin yang menyebabkan dia terganggu peningkatan berat badannya," ujarnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR