Saat usia 2 bulan, misal, ketika janin mulai dapat mendengar dan mulai melakukan gerakan pertamanya, orangtua hendaknya dapat sering-sering mengajak janin mengobrol.
Meski komunikasi yang dilakukan bersifat satu arah, namun janin sudah mampu mendengar suara-suara dari luar, termasuk suara orangtuanya.
Janin juga dapat merasakan ketenangan ketika Moms membelai-belai lembut perutnya.
Untuk melaksanakan komunikasi dengan janin ini memang tidak ada pedoman, idealnya dilakukan berapa kali dalam sehari.
BACA JUGA: Ini Dia Resep Antigagal Membuat Cilok Yang Enak
Pelaksanaannya kira-kira sama seperti orangtua yang mengobrol dengan anak-anaknya, tidak ada jadwal atau hitungan khusus, kapan boleh dan kapan tidak boleh mengobrol.
Kapan pun Moms menginginkannya, Moms dapat melakukannya.
Komunikasi dengan janin tidak hanya dapat dilakukan melalui ucapan ataupun perkataan.
Belaian, sentuhan, bersenandung, bernyanyi, berdoa dengan suara yang dikeraskan, semua itu dapat merupakan bentuk komunikasi Momsdengan anaknya.
Dads pun perlu melakukan komunikasi dengan calon bayinya melalui cara yang sama seperti yang dilakukan Moms.
Yang perlu dipahami, janin belum memiliki pikiran sadar.
Ia belum mampu melakukan filter terhadap apa yang didengar dan dirasakannya.
Rayakan Ultah ke-10, Beautyhaul Berikan Diskon Hingga 90% dari Puluhan Brand Kecantikan di Beautyhaul Mart 2024
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR