- Menjadi perokok: Merokok merusak kemampuan sperma untuk bergerak (motilitasnya).
- Menggunakan alkohol: Mengonsumsi lebih dari satu atau dua gelas sehari dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma, kadar testosteron lebih rendah, dan berkontribusi pada disfungsi ereksi.
- Mengonsumsi obat-obatan terlarang: Penggunaan kokain atau ganja berat dapat mengurangi jumlah dan kualitas sperma sebanyak 50 persen.
BACA JUGA : Ulang Tahun Ke-40, Indra Bekti Dikhawatirkan Puber Kedua Oleh Istri. Ini Kata Psikolog!
- Megonsumsi beberapa obat resep: Beberapa obat, seperti obat untuk borok atau psoriasis, dapat memperlambat atau mencegah produksi sperma.
- Terekspos zat beracun atau bahaya pada pekerjaan: Keterpaparan kronis terhadap unsur-unsur seperti timbal, kadmium, merkuri, hidrokarbon, pestisida, radioaktivitas, dan sinar-X mungkin berdampak pada jumlah dan kualitas sperma.
- Alat kelamin sering terkena suhu yang panas : Seringnya menggunakan sauna, kamar uap, hot tub, kolam pusaran air, dan pemandian air panas sementara dapat mengganggu produksi sperma dan mengurangi jumlah sperma.
- Memiliki kondisi atau penyakit tertentu: laki-lakidengan riwayat prostatitis atau infeksi genital, gondok setelah pubertas, operasi pada hernia mereka, testis yang tidak turun, atau varises skrotum (varikokel) mungkin juga mengalami penurunan kesuburan.
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR