Beliau menyatakan jika apa yang ditampilkan di sosial media oleh kandidat sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka otomatis akan klik dengan perusahaan itu.
Pertanyaannya, apa sih yang harus ada di bio sosial media?
"Apa yang kita taruh di bio adalah apa yang orang lain pengin lihat di kita. Misalnya aku mau nunjukin diri aku seorang tutor di bidang edukasi dan konten kreator, aku enggak mau nunjukkin diri aku sebagai anak FKG.
Jadi, aku enggak perlu menulis 'FKG UI' di bio Instagram, tapi cukup 'teacher' atau 'konten kreator' atau link YouTube aku yang membahas tentang edukasi. Segmentasi lebih spesifik, jangan pasarnya kemana-mana," kata Miracle.
Baca Juga: Normalkah Area Tubuh Menghitam Saat Hamil? Ternyata Ini yang Terjadi Pada Kulit Selama Kehamilan
Sosial media juga sebaiknya enggak terlalu berbeda dengan diri kita sehari-hari.
Tips personal branding yang langsung menarik untuk HRD
Pada dasarnya, semua kembali pada jenis pekerjaan yang sedang dilamar, menurut Deddy Mahyarto.
Sebagai contoh, jika ingin masuk ke pekerjaan dalam dunia entertainment, maka sosial media kandidat jadi pertimbangan utama.
Namun jika pekerjaan kantor lainnya, sosial media biasanya hanya jadi tambahan informasi tentang kandidat tersebut dan lebih mengutamakan CV, baik dalam bentuk dokumen atau digital.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Cewekbanget.id |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR