Perkiraan untuk kuartal keempat semakin memburuk secara signifikan sejak diterbitkannya Pemantauan ILO terakhir.
Di bawah skenario dasar ILO, hilangnya jam kerja global diproyeksikan mencapai 8,6 persen pada kuartal keempat tahun 2020 (dibandingkan dengan Q4 2019), yang setara dengan 245 juta pekerjaan penuh waktu.
Angka ini meningkat dari perkiraan ILO sebelumnya sebesar 4,9 persen atau 140 juta pekerjaan penuh waktu.
Salah satu alasan perkiraan peningkatan jam kerja yang hilang ini adalah para pekerja di negara berkembang, terutama mereka yang berada di pekerjaan informal, lebih terkena dampak dibandingkan dengan krisis sebelumnya.
Pemantauan ini juga mencatat bahwa kehilangan jam kerja ini lebih diatributkan kepada ketidakaktifan daripada pengangguran, dengan implikasi kebijakan yang penting.
Sementara banyak kebijakan penutupan ketat tempat kerja telah dilonggarkan, terdapat berbagai variasi di berbagai wilayah.
Sebanyak 94 persen pekerja berada di negara yang memberlakukan pembatasan di tempat kerja, dan 34 persen pekerja berada di negara yang menutup seluruh tempat kerja kecuali bisnis yang esensial.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | ilo.com,Siaran Pers |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR