Nakita.id - Simak Moms cara mengatasi cegukan pada bayi yang paling mudah.
Jangan buru-buru panik jika bayi alami cegukan karena cegukan juga punya manfaat baik untuk anak.
Sebenarnya cegukan tidak hanya terjadi pada bayi tetapi juga pada orang dewasa.
Namun bagaimana jika bayi yang alami cegukan?
Meski cegukan akan hilang setelah anak-anak tidur tetapi ini sangat mengganggu aktivitas mereka.
Bayi akan jadi lebih susah untuk tidur dan makan saat alami cegukan.
Untuk cara cepatnya Moms bisa coba langkah-langkah berikut ini dikutip dari Kompas.com:
1. Angkat tubuh bayi
Untuk hentikan cegukan salah satu cara yang bisa Moms lakukan adalah dengan membuat bayi bersendawa.
Posisikan tubuh bayi berdiri pada bahu ibu dan tepuk dengan ringan.
Baca Juga: Cara Paling Ampuh Hilangkan Cegukan Tanpa Waktu Lama, Hanya Perlu Lakukan 5 Hal Ini
Biasanya ini dilakukan setelah menyusui.
2. Sandarkan bayi
Jika bayi alami cegukan selama menyusui ada baiknya untuk menghentikan terlebih dahulu.
Bantu dorong udara ke atas agar cegukan berhenti sembari berikan tepukan kecil pada punggung.
3. Air hangat
Memberi sedikit air hangat pada bayi saat alami cegukan bisa jadi salah satu cara yang ampuh untuk mengatasinya.
4. Mengubah posisi
Cegukan pada bayi biasanya terjadi saat menyusui dan terlalu banyak udara yang tertelan bersamaan dengan ASI.
Ada baiknya untuk mencoba ubah posisi duduk saat menyusi agar udara yang masuk tidak masuk pada mulut.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Sering Cegukan? Ini yang Perlu Mama Lakukan
Meski bayi alami cegukan, sebenarnya itu tidak berbahaya bagi bayi selama tidak lebih dari 1 jam.
Bayi sebenarnya juga sudah mengalami cegukan sejak di dalam perut.
Dilansir dari laman Kompas.com, kondisi bayi cegukan rupanya justru beri manfaat bagi anak.
Dalam jurnal yang diterbitkan Clinical Neurophysiology, menunjukkan bahwa cegaukan bantu perkembangan otak pada bayi baru lahir.
Baca Juga: Si Kecil Sering Alami Cegukan? Berikut Cara Atasinya Moms!
Bayi akan belajar mengatur pernapasan saat alamu cegukan karena picu aliran sinyal pada otak.
"Aktivitas yang dihasilkan dari cegukan kemungkinan membantu otak bayi untuk belajar bagaimana memonitor otot-otot pernapasan, sehingga pada akhirnya pernapasan dapat dikontrol secara sukarela dengan menggerakkan diafragma ke atas dan ke bawah," jelasLorenzo Fabrizi, penulis studi senior dari University College London.
"Ketika kita dilahirkan, sirkuit yang memproses sensasi tubuh tidak sepenuhnya berkembang, sehingga pembentukan jaringan semacam itu merupakan tonggak perkembangan penting bagi bayi baru lahir."
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR