Untuk penelitian yang dipublikasikan di JAMA Ophthalmology, tim mengamati 276 pasien yang didiagnosis dengan COVID-19 antara 27 Januari dan 13 Maret.
Tak satu pun dari mereka yang didiagnosis dengan virus memakai lensa kontak atau telah menjalani operasi refraktif untuk memperbaiki penglihatan mereka.
Total 16 pasien, semuanya rabun jauh, adalah pemakai jangka panjang, yang didefinisikan memakai kacamata selama lebih dari delapan jam sehari, terhitung 5,8 persen.
Baca Juga: Sering Pakai Kacamata Hitam, Syahrini Ungkap Dirinya Alami Gangguan Mata Ini
"Temuan utama kami adalah bahwa pasien dengan COVID-19 yang memakai kacamata untuk waktu yang lama setiap hari relatif jarang terjadi, yang bisa menjadi bukti awal bahwa pemakai kacamata sehari-hari bisa membantu kita mengurangi risiko paparan COVID-19," tulis para penulis.
Para peneliti berhipotesis bahwa kacamata mencegah manusia menyentuh mata mereka, sehingga menghindari penularan virus dari tangan ke mata.
Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa mata menghasilkan ACE-2, menjadikan organ sebagai target utama virus.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | GridHits.ID |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR