Setelah anak tak menyusu ASI di usia 2 tahun ke atas, Mama bisa melanjutkan dengan pemberian susu sapi biasa (non-formula). Bahkan, menurut American Academy of Pediatrics, setelah anak berusia setahun sudah dapat diberikan whole milk (susu non-formula). Susu mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya, seperti protein, kalsium, fosfor, vitamin D, zat besi, dan aneka vitamin-mineral lainnya. Itulah mengapa, susu dapat membantu melengkapi kebutuhan gizi anak, dengan aturan konsumsi harian sebanyak 400—600 cc atau 2—3 gelas untuk anak usia 2—5 tahun.
Yang juga penting, ciptakan rutinitas waktu makan yang teratur sejak anak usia 9—12 bulan dengan frekuensi makan 3—4 kali ditambah camilan 1—2 kali dalam sehari. Selain itu, anak harus dibiasakan sarapan, karena merupakan energi bagi otak; sarapan dapat memengaruhi daya pikir, konsentrasi, dan mental anak.
Begitu pun dengan pembentukan karakter anak, kuncinya pada orangtua. Jika Mama Papa membentuk karakter positif sejak anak usia dini, maka yang berkembang adalah perilaku positif tersebut. Jika tidak, tentu yang akan terjadi sebaliknya. Untuk itu, orangtua harus mencontohkan nila-nilai moral yang ditanamkan dan konsisten menerapkannya dalam keseharian, begitu pun dalam menegakkan disiplin. Tentu, itu semua dilakukan dengan penuh kasih sayang, pengertian, serta dalam suasana nyaman dan damai, sehingga anak pun dapat tumbuh optimal, baik fisik maupun mentalnya.
(Teks: Julie/Foto: Dok)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR