Populer Membawa Manfaat Kecantikan, Konsumsi Wortel Berlebih Justru Bikin Kulit Berubah Warna
Nakita.id - Mengonsumsi sayur sebagai menu sehari-hari sering kali dianggap sebagai pola hidup sehat.
Salah satu sayur yang populer untuk dijadikan bahan utama masakan yaitu wortel.
Biasanya, wortel diolah menjadi sup atau ditumis.
Selain dikonsumsi sebagai menu makan sehari-hari, wortel juga bisa dibuat jus.
Rutin minum jus jambu pun diklaim membawa manfaat baik bagi kesehatan dan kecantikan kulit secara keseluruhan.
Ya, wortel memang kaya akan kandungan baik di dalamnya.
Mulai dari vitamin A hingga beta-karoten.
Tapi, siapa sangka kalau kandungan tersebut bisa menjadi bumerang?
Baca Juga: Berantas Uban Tanpa Sisa Hanya dengan Alpukat, Begini Cara Mudah Buatnya Moms
Mengutip dari Kompas.com, berlebihan mengonsumsi wortel dapat memicu risiko seseorang terkena karotenemia.
Karotenemia merupakan kondisi di mana kulit seseorang berubah menjadi oranye karena kelebihan beta-karoten dalam darah.
Karotenemia tak hanya dipicu karena wortel saja tapi juga buah atau sayur lain yang tinggi kandungan beta-karoten.
Seperti jeruk, pepaya, kacang hijau, mentimun, hingga brokoli.
Meski kasusnya jarang terjadi, ada kasus nyata seseorang mengalami karotenemia.
Baca Juga: Terungkap Wajah Mulus Bebas Jerawat Ala Artis Ternama, Ternyata Cukup Menggunakan Racikan Wortel Ini
Menghimpun dari Indian Journal of Dermatology, seorang perempuan berkulit hitam yang berusia 32 tahun menyadari kulitnya berubah menjadi kekuningan selama 3 tahun terakhir.
Mulai dari telapak tangan yang diikuti kulit bagian tubuh lainnya.
Dijelaskan sebelumnya, perempuan ini tidak memiliki keluhan penyakit yang spesifik.
Kemudian saat ditanya tentang riwayat diet, perempuan ini menjelaskan banyak mengonsumsi jeruk, ubi jalar, dan bayam.
Setelah pemeriksaan darah, hasilnya menunjukkan kalau ia didiagnosis mengalami karotenemia.
Dengan begitu, ada baiknya tetap bijak dalam mengonsumsi sayur atau buah, ya!
Jika Moms mengalami gejala serupa sebaiknya segera konsultasikan pada ahli.
Source | : | Kompas.com,Indian Journal of Dermatology |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR