Nakita.id - Meskipun teknologi dan sumber informasi telah berkembang, mitos persalinan caesar masih ada sampai sekarang.
Mitos persalinan caesar yang beredar entah di keluarga sendiri atau orang sekitar tentu membuat wanita hamil khawatir.
Padahal wanita hamil tidak boleh khawatir apalagi karena tersebarnya mitos persalinan caesar.
Baca Juga: Ketahuilah Moms, Ini Kondisi yang Harus Diperhatikan Jika Ibu Hamil Melahirkan Secara Caesar
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjaga kesehatan mental wanita hamil penting karena berakibat pada tubuh kembang sang anak.
Apalagi di negara berkembang bahkan lebih tinggi, yaitu 15,6% selama kehamilan dan 19,8% setelah melahirkan.
Oleh karena itu mengetahui mitos persalinan caesar menjadi penting untuk wanita hamil dan keluarganya.
Baca Juga: Butuh Pemulihan yang Tidak Sebentar, Ini Tips Mengeringkan Luka Setelah Operasi Sesar
Tak bisa dipungkiri mitos persalinan caesar masih banyak di sekitar kita meskipun teknologi dan sumber informasi sudah berkembang.
Bahkan mitos persalinan caesar masih beredar di keluarga sendiri atau orang sekitar membuat Moms khawatir.
Salah satu mitos persalinan caesar yang terdengar adalah bayi lahir caesar memiliki tingkat kognitif lebih tinggi.
Dihubungi oleh Nakita.id pada Senin (6/10/2020), dr. Febriansyah Darus, SpOG (K), Fetomaternal, Dokter Spesialis Obgyn Brawijaya Hospital Saharjo menjelaskan faktanya.
Dokter Febri menjelaskan kalau mitos tersebut keliru, justru bayi lahir normal yang memiliki tingkat kognitif lebih tinggi.
"Sering kali disebutkan bahwa bayi lahir caesar memiliki tingkat kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan bayi lahir normal.
Sebenarnya bayi lahir normal memiliki tingkat ketahanan tubuh atau sistem imun yang lebih baik dibandingkan bayi sesar," kata dokter Febri.
Dokter Febri menjelaskan kalau sistem imun pada bayi persalinan normal lebih baik karena menelan kuman normal.
"Karena pada persalinan normal bayi akan menelan kuman normal (lactobasilus tau probiotik) yang banyak di temukan pada jalan lahir ibu sehingga risiko terjadinya alergi akan menurun dibandingkan dengan bayi lahir caesar," jelasnya.
Dokter Febri juga menjelaskan bayi lahir normal memiliki kecenderungan asma dan alergi makanan yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi caesar.
"Tetapi untuk alergi rinitis dan atopik masih memerlukan penelitian lebih lanjut," sambung dokter Febri.
Sementara mitos persalinan caesar lainnya adalah persalinan caesar lebih mudah dari pada normal.
Baca Juga: Kenali Penyebab Luka Jahitan Setelah Melahirkan Sesar Sakit dan Ini 5 Cara Merawatnya dengan Efektif
Hal ini kurang tepat karena membutuhkan waktu pemulihan lebih lama dan ada risikonya.
Oleh karena itu disarankan setiap wanita hamil untuk berbicara dengan dokternya tentang kemungkinan pilihan untuk manajemen nyeri jika dia memiliki kekhawatiran.
Tak hanya itu, ada pula mitos kalau persalinan caesar akan mengurangi risiko prolaps.
Faktanya prolaps vagina adalah suatu kondisi ketika dinding vagina menjadi kendur.
Rahim, rektum, kandung kemih, uretra, dan usus halus di sekitarnya mulai keluar dari posisi normalnya karena dinding vagina tidak dapat lagi menopangnya.
Namun, kondisi ini berisiko terlepas dari persalinan pervaginam atau sesar.
Baca Juga: Mengenal Penyebab Luka Jahitan Setelah Melahirkan Sesar Sakit dan Seberapa Cepat Pemulihannya?
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR