Secara alami tanaman memiliki sifat mampu bertahan hidup ketika dahan atau rantingnya dengan sengaja dipangkas.
Hal ini dapat dilihat pada tanaman seperti pandan bali, kamboja, kaca piring, dan kemuning.
Setelah dipangkas, dalam waktu yang tidak terlampau lama, di lokasi potong tersebut akan menyeruak lebih dari satu tunas dahan yang baru, yang tentunya kelak memberikan cabang (ranting) serta bunga-bunga yang lebih banyak dan selanjutnya juga buah yang lebih banyak.
3. Menyelamatkan tanaman
Baca Juga: Lebih Baik Ketimbang Dibuang, Manfaatkan Air Beras untuk Tanaman dengan Cara Seperti Ini
Tanpa diharapkan, kadangkala tanaman yang kita sayangi justru menjadi sumber penyebaran penyakit untuk tanaman lain.
Gangguan hama seperti kutu, ulat, bekicot, semut, dan belalang yang gemar menyerbu dan melahap daun, batang, bunga, bahkan akar tanaman, bisa ditanggulangi dengan pestisida.
Tetapi bila tanaman diserang penyakit akibat jamur, bakteri atau virus yang menular, tak usah ragu untuk memangkas bagian yang terkena penyakit yang dikhawatirkan akan menular pada tanaman lain.
Bila perlu pangkas habis pada pangkal cabang, sisakan batang utamanya.
4. Menyuburkan dan menyehatkan
Dahan dan ranting yang rusak atau kering memang sebaiknya dipangkas habis.
Tetapi, ada kalanya perlu lebih berani memangkas, menjarangkan bagian-bagian tanaman yang masih sehat, agar udara, sinar matahari, air siraman, atau air hujan menembus ke semua bagian dalam tajuk secara menyeluruh.
Upaya pemangkasan ini sangat membantu pertumbuhan tanaman supaya sehat dan subur.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Mengapa dan Kapan Tanaman Perlu Dipangkas?
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR