Nakita.id - Masalah sampah menjadi masalah yang makin mengkhawatirkan bagi bumi kita.
Terlebih masalah sampah plastik, karena plastik merupakan produk yang amat sulit untuk terdaur ulang secara alami.
Untungnya sebagian besar masyarakat kini sudah menyadari pentingnya mendaur ulang sampah plastik dengan benar.
Perhatian masyarakat yang baik itu sudah sepatutnya didukung oleh pemerintah dan industri.
Misalnya, pemerintah dan industri bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat yang peduli untuk membuang dan mendaur ulang sampah plastik.
Baca Juga: Cara Membuat Tanaman Menjadi Subur hingga Bebas Hama dengan 4 Sampah Dapur Ini, Begini Caranya
Terlebih lagi bagi masyarakat yang tinggal di daerah pantai, karena sampah plastik yang ada di laut sudah sampai titik amat mengkhawatirkan.
Salah satu bentuk kepedulian dilakukan oleh Danone-AQUA yang menggandeng Octopus, sebuah aplikasi pengumpulan kemasan bekas.
Aplikasi ini menyediakan layanan pengangkutan botol dan gelas plastik melalui pemberdayaan pemulung di kawasan Denpasar dan Badung, Bali.
Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah setempat dalam menanggulangi tantangan pengelolaan sampah plastik di Bali.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, 50% dari total timbunan sampah di Bali dihasilkan oleh Kabupaten Denpasar, Badung, dan Gianyar.
Sekitar 20% dari sampah tersebut merupakan sampah plastik.
Oleh karena itu, inisiatif ini diharapkan dapat membantu meningkatkan angka pengumpulan sampah plastik, terutama yang berasal dari kemasan bekas, dimulai dari area Denpasar dan Badung
Kerja sama ini merupakan bagian dari Gerakan #BijakBerplastik yang telah diinisiasi Danone-AQUA sejak 2018 untuk mendukung target Pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik di lautan hingga 70% di tahun 2025.
Melalui gerakan ini, Danone-AQUA juga berkomitmen untuk dapat mengumpulkan lebih banyak plastik dari yang digunakan pada tahun 2025 dan mewujudkan ekonomi sirkular demi Indonesia yang bersih
“Kami menggandeng Octopus untuk mendorong pemilahan sampah di sumber sekaligus pengumpulan sampah langsung dari konsumen untuk didaur ulang, di mana hal ini sejalan dengan Pergub Bali nomor 47/2019,” ujar Sustainable Development Director, Danone Indonesia, Karyanto Wibowo.
“Cukup dengan mengunduh aplikasi Octopus di smartphone, kemudian memesan layanan angkut untuk botol dan gelas plastik bekas, masyarakat sudah dapat berkontribusi terhadap Bali yang lebih bersih, sekaligus membantu pemulung yang terdaftar di jaringan Octopus,” ujar Ichsan, CEO Octopus.
Aplikasi Octopus sendiri bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan kemasan bekas, sehingga mitra pemulung yang telah terhubung dengan aplikasi Octopus dapat mengumpulkannya dengan mudah untuk kemudian dibawa ke jaringan daur ulang RBU.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, tingkat kebocoran sampah plastik setiap tahunnya mencapai lebih dari 33.000 ton.
Baca Juga: Selalu Berujung di Tempat Sampah, Padahal Silica Gel Bisa Dimanfaatkan Untuk 5 Hal Tak Terduga Ini
Dengan adanya inisiatif dari Danone-AQUA dan Octopus ini, diharapkan masyarakat lebih bersemangat dan termudahkan dalam mengelola sampah plastik, sehingga dapat menekan tingkat kebocoran sampah plastik dan menjaga alam Bali tetap bersih.
Source | : | Press Release |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR