Nakita.id - Seperti kata pepatah: Ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang.
Nampaknya hal itulah yang tepat diucapkan untuk Maria "Lulu" Sosa.
Perempuan 43 tahun itu adalah istri dari Ramon Sosa (50), seorang pelatih tinju di Houston, Amerika Serikat.
Lulu dan Ramon bertemu di klub salsa Mi Luna di Texas pada 2007.
Saat itu, Ramon mengaku langsung terpesona dengan kecantikan Lulu yang telah memberikan pelayanan meni-pedi, menggosok kaki, dan memijatnya.
Pelatih tinju asal Puerto Rico itu merasa bagaikan di surga dan membuat iri teman-temannya.
Duda beranak tiga dari perkawinan sebelumnya itu akhirnya memutuskan untuk menikahi Lulu pada April 2010.
Sebelum pernikahan, Lulu yang merupakan warganegara Meksiko dipaksa pulang karena visanya sudah habis.
Namun dengan menikah bersama Ramon, Lulu memiliki kesempatan untuk mendapatkan Green Card yang berarti bisa tinggal permanen di Amerika Serikat.
Ramon dan Lulu pun kemudian membuka sebuah gym yang mereka kelola bersama.
Namun sayangnya di akhir 2015, keuangan keduanya kacau balau karena gym merugi.
Hal ini pun lantas memengaruhi hubungan mereka.
Dilansir dari The Sun, Lulu meminta cerai dari Ramon dan berniat membunuh suaminya tersebut dengan menyewa pembunuh bayaran.
Lulu bahkan telah menyediakan dana sebesar 2.000 dolar atau sekitar Rp26 juta untuk menyewa pembunuh bayaran membunuh Ramon.
BACA JUGA: Mewah! Intip Tenda Penginapan Raisa-Hamish Bak Hotel Bintang 5
Tak diduga, ternyata si ‘pembunuh bayaran’ adalah teman dan juga mantan murid dari Ramon sendiri.
Lantas, si 'pembunuh bayaran' tersebut pun langsung menceritakan hal tersebut pada Ramon.
“Lulu mendekati seorang pria yang dipanggil Gustavo. Ia ingin tahu apakah Gustavo bisa membunuh. Tanpa ia ketahui bahwa kami berteman,” ujar Ramon.
Saat itu, Ramon kira Gustavo hanya bergurau karena Gustavo memang sebelumnya dikenal bermasalah.
Namun, Ramon dan Gustavo akhirnya membuat sebuah rencana untuk menjebak Lulu.
“Aku pikir ia bergurau, kemudian kami membuat sebuah rencana. Ia memakai alat perekam dan merekam tawaran Lulu yang akan membayar untuk membunuhku,” lanjut Ramon.
Dalam rekaman tersebut, Lulu mengatakan akan membayar Gustavo sebesar 2.000 dolar.
Gustavo juga berpura-pura mengenal dua pembunuh bayaran.
Rekaman itu pun lantas dibawa Ramon sebagai bukti kepada Kepolisian Montgomery County di Houston.
“Polisi kaget dengan isi rekaman, tetapi muncul ide besar. Mereka memintaku untuk pura-pura mati, dengan demikian kita bisa menunjukkan fotonya kepada Lulu,” ujarnya.
Rencana Ramon dan Gustavo pun mendapat dukungan dari FBI dan Texas Ranger.
Saat itu, Ramon diberi make up seakan ada lubang bekas peluru di pelipis sebelah kanan dan darah mengalir ke wajahnya.
Agar recana 'pembunuhna Ramon' terlihat lebih natural, mereka pergi ke sebuah gurun di Texas dimana Ramon berpose seperti mayat di sebuah kuburan yang dangkal untuk dipotret.
BACA JUGA: Tak Disangka Penonton Bayaran Bisa Mendapatkan Rp 50 Juta Per Bulan!
Menurut Ramon, berbaring di tanah dan berpura-pura mati adalah mengerikan.
“Ketika aku bertemu pertama kali dengan Lulu, aku benar-benar tidak menduga hubungan kami berakhir dengan cara seperti ini,” kata Ramon.
Setelah berpura-pura mati, Ramon pun menghabiskan waktunya selama 3 hari bersembunyi di sebuah hotel.
Sementara itu, polisi yang membantu rencana Ramon dan Gustavo menyamar untuk mengatur sebuah pertemuan dengan Lulu.
Ia akan memperlihatkan bukti bahwa Ramon telah mati.
Polisi dan Lulu kemudian bertemu di sebuah area parkir dan memperlihatkan foto Ramon yang telah mati.
Menurut keterangan polisi, bukannya sedih melihat foto 'mayat' suaminya Lulu justru tertawa.
Pada akhirnya, Lulu pun ditangkap Kepolisian Houston dan dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun.
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR