Tak diduga, ternyata si ‘pembunuh bayaran’ adalah teman dan juga mantan murid dari Ramon sendiri.
Lantas, si 'pembunuh bayaran' tersebut pun langsung menceritakan hal tersebut pada Ramon.
“Lulu mendekati seorang pria yang dipanggil Gustavo. Ia ingin tahu apakah Gustavo bisa membunuh. Tanpa ia ketahui bahwa kami berteman,” ujar Ramon.
Saat itu, Ramon kira Gustavo hanya bergurau karena Gustavo memang sebelumnya dikenal bermasalah.
Namun, Ramon dan Gustavo akhirnya membuat sebuah rencana untuk menjebak Lulu.
“Aku pikir ia bergurau, kemudian kami membuat sebuah rencana. Ia memakai alat perekam dan merekam tawaran Lulu yang akan membayar untuk membunuhku,” lanjut Ramon.
Dalam rekaman tersebut, Lulu mengatakan akan membayar Gustavo sebesar 2.000 dolar.
Gustavo juga berpura-pura mengenal dua pembunuh bayaran.
Rekaman itu pun lantas dibawa Ramon sebagai bukti kepada Kepolisian Montgomery County di Houston.
“Polisi kaget dengan isi rekaman, tetapi muncul ide besar. Mereka memintaku untuk pura-pura mati, dengan demikian kita bisa menunjukkan fotonya kepada Lulu,” ujarnya.
Rencana Ramon dan Gustavo pun mendapat dukungan dari FBI dan Texas Ranger.
Saat itu, Ramon diberi make up seakan ada lubang bekas peluru di pelipis sebelah kanan dan darah mengalir ke wajahnya.
Agar recana 'pembunuhna Ramon' terlihat lebih natural, mereka pergi ke sebuah gurun di Texas dimana Ramon berpose seperti mayat di sebuah kuburan yang dangkal untuk dipotret.
BACA JUGA: Tak Disangka Penonton Bayaran Bisa Mendapatkan Rp 50 Juta Per Bulan!
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR