Migrain adalah penyakit neurologis yang melibatkan jalur saraf dan bahan kimia.
Selain sakit kepala yang parah, penderita migrain juga bisa mengalami gejala berikut:
- Mual
- Peningkatan kepekaan terhadap cahaya, suara, atau bau
- Kelelahan yang ekstrim.
Episode migrain dapat terjadi dalam empat fase berbeda, meskipun tidak semua orang mengalami setiap fase. Berikut fase yang bisa terjadi pada penderita migrain:
1. Fase prodrom
Kadang-kadang disebut fase pra-sakit kepala, tahap ini menimbulkan gejala tanpa rasa sakit yang terjadi beberapa jam atau hari sebelum migrain datang. Gejala bisa berupa perubahan suasana hati, mengidam makanan, dan leher kaku.
2. Fase aura
Fase aura mengacu pada gangguan sensorik yang terjadi sebelum atau selama migrain. Fase ini dapat memengaruhi penglihatan, sentuhan, atau ucapan seseorang. Namun, tidak semua orang yang menderita migrain mengalami fase aura.
3. Fase sakit kepala
Fase ini merupakan tahap di mana rasa sakit menyerang, baik ringan hingga melemahkan. Aktivitas fisik dan paparan cahaya, suara, dan bau dapat memperburuk rasa sakit. Namun, beberapa orang dapat mengalami migrain tanpa merasakan sakit kepala.
4. Fase postdromal
Fase ini merupakan tahap di mana rasa sakit mereda. Dalam fase ini, penderita migrain bisa merasa lelah, bingung atau umumnya tidak enak badan selama fase ini. Migrain biasanya dipicu oleh beberapa faktor seperti kecemasan emosional, penggunaan kontrasepsi, alkohol, perubahan hormonal, dan menopause.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Migrain dan Sakit Kepala
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR