Nakita.id - Datangnya ajal tak ada yang tahu kapan akan menghampiri seseorang.
Tanpa sadar, Moms mungkin heran ketika melihat kerabat seperti memiliki indra keenam, seakan menyadari hidup mereka tinggal sebentar lagi.
Atau ketika ada teman 'berpamitan', seolah hidupnya tak lama lagi.
BACA JUGA: Tanpa Disadari Moms! Mainan Teman Mandi Si Kecil ini Ancam Kesehatan
Dilansir dari laman happylifereport.com, hal ini ternyata memiliki penjelasan ilmiah.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Arnaud Wisman, ahli psikologi di Arkansas Tech University dan dipubliksikan tahun 2015 lalu menunjukkan bukti kuat bahwa seseorang dapat mencium bahaya melalui aroma.
Ya Moms, hidung tak hanya berfungsi mencium aroma namun dapat mendeteksi ssuatu yang akan terjadi.
Saat seseorang meninggal, ada suatu senyawa yang dilepaskan oleh tubuh yaitu putresin, yang nantinya akan menimbulkan bau busuk karena rusaknya organ tubuh.
Secara sadar, pikiran manusia tidak mengenali aroma ini tetapi aroma tersebut akan direspon alam bawah sadar.
Dalam penelitiannya, Wisman melakukan rangkaian eksperimen berbeda, masing-masing menggunakan putreskrin, amonia, dan air.
BACA JUGA: Mengapa Aroma Hujan Sangat Menenangkan? Ini Dia Penjelasannya
Peserta studi yang terpapar bahan kimia akan didata bagaimana hidungnya merespon aroma bahan kimia tersebut.
Orang yang terkena putresin refleks akan menjauh.
Para peserta tidak mengenali aroma tersebut, mereka juga tidak sadar dan menanggapi dengan cara yang negatif.
"Orang tidak mengenal putresin dan tidak secara sadar mengaitkannya dengan kematian atau ketakutan", ujar Wisman menjelaskan.
Wisman menuturkan bahwa hidung dapat menjelaskan banyak hal.
Tak hanya kematian namun juga hal lain seperti bahaya yang akan terjadi, sesuatu yang aman untuk dimakan, jodoh yang cocok untuk kita bahkan hidung juga dapat mengetahui bagaimana perasaan orang lain terhadap kita.
BACA JUGA: Perempuan Ini Kaget Temukan Foto Suaminya di Foto Masa Kecilnya
Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan manusia juga bisa mencium rasa takut dan stres melalui aroma yang ditangkap oleh hidung.
Contoh lain adalah, ketika seorang laki-laki melepaskan hormon feromon untuk menarik perhatian lawan jenis.
Para peneliti membahas persamaan dan perbedaan antara feromon dan putresin.
Ternyata, putresin memberi reaksi yang berbeda dari feromon.
Secara sadar, tubuh kita akan bereaksi negatif dan menolak aroma putresin yang lekat dengan kematian.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR