Tetapi, ternyata kelahiran bayi kembang tergantung bagaimana seorang perempuan menghasilkan sel telur.
Jika Moms memiliki riwayat keluarga yang lahir kembar, memang probabilitas memiliki bayi kembar akan tinggi karena memiliki peluang hiperovulasi.
2. Jenis tubuh (tinggi/berat badan)
Meski aneh, tetapi perempuan yang memiliki tubuh lebih tinggi berpeluang hamil anak kembar.
Hal serupa juga terjadi pada perempuan dengan berat badan lebih besar, mereka memiliki peluang lebih tinggi memiliki anak kembar.
Selain itu, mereka yang memiliki cukup gizi akan memiliki peluang lebih besar memiliki anak kembar, daripada mereka yang diet rendah lemak.
Sebuah studi penelitian yang diterbitkan oleh American College of Obstetrics and Gynecology menyatakan bahwa meningkatnya angka kelahiran kembar adalah karena meningkatnya tingkat obesitas.
Baca Juga: Lahirkan Bayi Kembar Namun Ibu Muda Ini Meninggal Dunia Terkonfirmasi Positif Corona
3. Usia ibu
Kesempatan seorang perempuan memiliki bayi kembar akan meningkat seiring bertambahnya usia mereka.
Perempuan berusia di atas 35 tahun menghasilkan lebih banyak FSH (follice stimulating hormone) dibandingkan perempuan yang usianya lebih muda.
Hormon FSH memungkinkan ovarium melepaskan telur untuk ovulasi.
semakin tinggi tingkat hormon, semakin banyak telur yang dilepaskan selama ovulasi, sehingga menghasilkan bayi kembar.
4. Jumlah kehamilan
Jika Moms sebelumnya pernah hamil kembar, maka besar kemungkinan akan memiliki bayi kembar lagi.
Probabilitas bayi kembar meningkat seiring meningkatnya jumlah kehamilan.
Tetapi selain faktor di atas, Moms dan Dads bisa mengusahakan bayi kembar melalui beberapa cara.
Antara lain menjaga nutrisi gizi, kesehatan dan juga posisi hubungan seksual antara suami-istri.
Dan posisi hubungan seks seperti inilah yang bisa menambah peluang punya bayi kembar!
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR