Nakita.id - Fungsi ovarium penting untuk diketahui oleh setiap perempuan.
Hal ini karena fungsi ovarium berperan penting dalam masa sebelum, ketika hamil, dan setelah melahirkan.
Nah bicara tentang fungsi ovarium, tentu saja akan berkaitan dengan organ reproduksi wanita.
Sebagai awalan, ovarium merupakan sepasang kelenjar yang kira-kira ukuran dan bentuknya seperti kacang almond.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Ovarium, Salah Satu Organ Reproduksi yang Paling Penting untuk Perempuan
Ovarium ada dua, posisinya ada di kanan dan kiri bagian pinggang.
Dalam sistem reproduksi wanita, ovarium menjadi tempat telur disimpan dan estrogen diproduksi.
Mereka ditahan di sisi kedua ligamen rahim, yang kemudian sel telur diangkut ke rahim melalui saluran tuba.
Di sekitar tuba falopi terdapat fimbriare kecil, atau proyeksi seperti jari yang memandu telur ke dalam tuba setiap bulan.
1. Fungsi ovarium secara garis besar
Perempuan lahir dengan jumlah telur yang lebih dari perkiraan.
Dalam satu ovarium bisa terdapat sekitar 200-400 ribu sel telur, di mana hanya 300-500 saja yang matang selama masa ovulasi.
Ketika sel telur matang ini tidak dibuahi, makan dia akan meluruh dan keluar sebagai darah atau yang kita kenal sebagai menstruasi.
Nah pada masa menopause, ovarium akan berhenti memproduksi sel telur.
Karena kehilangan fungsi memproduksi sel telur dan hormon estrogen, biasanya perempuan menopause akan mengalami kondisi vagina kering.
Bukan cuma itu, kehilangan fungsi memproduksi estrogen juga meningkatkan risiko terkena osteoporosis atau pengeroposan tulang.
2. Fungsi ovarium dalam siklus menstruasi
Siklus menstruasi bisa jadi tidak teratur di awal.
Biasanya jaraknya berkisar sekitar 28 hari di setiap periode.
Setiap bulan, sekitar hari ke-10 atau ke-12, folikel telur akan mulai mengembang.
Seseorang akan terus menghasilkan sel telur yang matang dan setelah 14 hari sel telur akan dilepas yang disebut sebagai ovulasi.
Ketika ovulasi terjadi, folikel kosong akan menghabiskan progesteron dan hormon lain yang penting untuk kehamilan selama 14 hari.
Itu sebabnya 14 hari dari dan setelah menstruasi disebut sebagai masa subur.
Baca Juga: Belum Tentu Hamil, Telat Menstruasi Bisa Jadi Karena 8 Hal Ini
Progesteron membantu mempersiapkan dan mempertebal rahim untuk implantasi jika sel telur dibuahi oleh sel sperma.
Selain itu, jika pembuahan benar-benar terjadi, dukungan hormonal ini akan terus berlanjut selama kehamilan untuk mencegah telur lain menjadi matang.
Jika pembuahan tidak terjadi, kadar progesteron akan menurun, korpus luteum akan merosot, dan menstruasi akan terulang.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR