Jangan Lagi Ditunda-tunda! Jika Sederet Kondisi Ini Sudah Terjadi, Itu Tandanya Anda dan Pasangan Sebaiknya Segera Jalani Program Bayi Tabung
Nakita.id – Kapan saat yang tepat pasangan sulit hamil menjalani program bayi tabung?
Usai menikah, banyak pasangan yang memutuskan untuk segera memiliki momongan.
Sayangnya, keinginan tersebut terkadang berjalan tak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Ya, ada beberapa pasangan yang sudah menikah bertahun-tahun namun tak kunjung memiliki anak.
Padahal, segala cara mulai dari yang alami hingga dengan bantuan medis telah dicoba.
Jika Anda dan pasangan memiliki masalah yang sama, mungkin ini saat yang tepat untuk mencoba cara lainnya.
Yakni, dengan menjalani program bayi tabung.
Bila mengalami beberapa kondisi ini, maka dapat dikatakan Anda dan pasangan sebaiknya segera mencoba program bayi tabung.
Program bayi tabung merupakan suatu teknologi di bidang reproduksi yang mempertemukan sel sperma suami dan sel telur istri di laboratorium, yang nantinya akan terbentuk embrio atau calon bayi, dan kemudian akan dimasukkan kembali ke dalam rahim.
Saat dihubungi oleh Nakita.id, Selasa (13/10/2020) lalu, dr. Cynthia Agnes Susanto, B.MedSc, Sp.OG dari Klinik Bocah Fertilitas Indonesia pun menjelaskan beberapa kondisi yang mana sudah tepat untuk menjalani program bayi tabung.
- Faktor sperma suami yang tidak dapat dikoreksi dengan operasi atau obat.
- Oklusi tuba bilateral istri yang tidak dapat dikoreksi.
- Istri tidak kunjung hamil pasca 3-4 kali menjalani Inseminasi Intra Uterine.
- Istri tidak kunjung hamil setelah 6 bulan menjalani koreksi tuba falopi.
- Istri mengalami gangguan endometriosis derajat sedang hingga berat.
- Mengalami infertilitas idiopatik atau tidak kunjung hamil selama 3 tahun.
- Istri mengalami gangguan ovulasi dan penurunan cadangan telur.
- Istri mengalami gangguan cadangan ovarium.
- Istri mengalami keguguran idiopatik berulang.
- Adanya kondisi medis turunan yang dapat ditapis dengan Preimplantation Genetic Testing (PGT).
Tak perlu khawatir, proses program bayi tabung ini tentunya dijamin keamanannya.
Selain itu, peluang keberhasilannya juga terbilang tinggi.
dr. Merry Amelya PS, SpOG dari Morula IVF Jakarta mengatakan, untuk wanita usia reproduksi peluang keberhasilannya mencapai 50-60%.
Sedangkan, wanita yang berusia di atas 35 tahun, peluang keberhasilannya akan berkurang setengahnya semenjadi maksimal 30%.
“Jadi, usia reproduksi yang ideal itu adalah 25-35 tahun. Angka keberhasilan pun menurun seiring bertambahnya usia. Kenapa? Karena secara natural, cadangan telur pada perempuan yang usianya di atas 35 tahun akan berkurang.
Nanti semakin lama pun bukan hanya cadangannya saja yang berkurang, tapi juga kualitasnya,” jelas dr. Merry.
Bagaimana, tertarik menjalani program bayi tabung bersama pasangan?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR