Tampak Sepele, 8 Hal Ini Ternyata Pantang Dilakukan Pasca Proses Bayi Tabung, Bisa Gawat Nantinya!
Nakita.id – Agar program bayi tabung lebih optimal hasilnya, sebaiknya hindari beberapa hal berikut ini.
Saat ini, program bayi tabung menjadi salah satu cara alternatif yang diminati banyak pasangan yang sulit hamil.
Bagaimana tidak, peluang keberhasilan program bayi tabung ini memang terbilang tinggi, yakni mencapai 50-60%.
Namun, jangan senang dulu. Kemungkinan program bayi tabung ini mengalami kegagalan juga tentunya masih ada.
Terlebih lagi, jika nekat melakukan sederet hal ini usai menjalani program bayi tabung.
Alih-alih berhasil, program bayi tabung justru bisa terancam berantakan hasilnya.
Wah, kira-kira apa saja ya?
Saat dihubungi oleh Nakita.id, Selasa (13/10/2020), dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrin, dan Reproduksi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah pun menjelaskan apa saja hal-hal yang sebaiknya dihindari pasca transfer embrio:
Berhubungan seks
Sampai saat ini, memang belum ada bukti secara ilmiah yang melarang hubungan seksual setelah transfer embrio atau dalam kehamilan.
Akan tetapi, kontraksi rahim akibat orgasme merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan.
Untuk itu, para pasutri yang menjalani program bayi tabung dianjurkan tidak berhubungan seks terlebih dahulu terutama beberapa hari usai transfer embrio.
Melakukan tes kehamilan
Setelah transfer embrio dilakukan, mungkin Anda dan pasangan tidak sabar untuk segera mengetahui hasilnya.
Namun, keinginan tersebut sebaiknya ditahan terlebih dahulu.
“Diperlukan waktu hingga beberapa minggu sejak hari transfer sampai sel-sel plasenta mulai memproduksi cukup hormon yang dikenal sebagai human chorionic gonadotropin (hCG) untuk dideteksi dengan tes darah,” ujar dr. Aida.
Mengabaikan gejala yang mengganggu
Beberapa setelah transfer embrio, pasien mungkin akan mengalami gejala-gejala tertentu.
Ya, wanita yang mengonsumsi obat kesuburan umumnya dapat mengalami kondisi yang disebut sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS).
Hal ini bisa terjadi ketika tubuh merespons secara dramatis terhadap hormon yang disuntikkan sebagai bagian dari proses IVF.
Adapun gejala yang bisa timbul dari OHSS, antara lain sakit perut, perut kembung, mual, dan muntah.
“Gejala ini bisa ringan, tetapi juga bisa memburuk dengan sangat cepat jika calon ibu memiliki kasus sindrom yang serius.
Jadi, apabila para calon ibu tiba-tiba merasakan sakit parah di perut, jangan anggap sepele. Segera hubungi dokter atau klinik kepercayaan Anda,” ucap dr. Aida.
Bed rest total
Penelitian yang ada menunjukkan bahwa istirahat total tidak dianjurkan pasca proses transfer embrio.
Ya, meski baru menjalani program bayi tabung, para pasien justru dianjurkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari untuk mengalihkan pikiran dan bersantai sejenak.
Berhenti minum obat-obatan penunjang
Sangat penting untuk mengikuti saran dokter dan tetap mengonsumsi obat apa pun yang direkomendasikan selama 2 minggu masa penantian.
Untuk itu, jangan lewatkan dosis apalagi menghentikan pengobatan, karena akibatnya justru bisa menimbulkan perdarahan atau flek.
Bersikap panik
Hal penting lainnya yang harus dihindari setelah transfer embrio adalah bersikap panik.
Meski sulit dilakukan, Anda dan pasangan harus tetap rileks.
Hal terpenting untuk diingat selama masa stres siklus IVF ini adalah apakah embrio menempel atau tidak benar-benar tergantung pada kualitas embrio dan seberapa reseptif rahim calon ibu.
Oleh karena itu, tidak ada hal mendasar yang dapat dilakukan yang akan mempengaruhi hasil.
Hal ini penting untuk diingat. Sebab, ketika sebuah siklus gagal, sangat sering terjadi menyalahkan diri sendiri atas hasil yang didapat.
Merokok dan mengonsumsi alkohol
Demi mengoptimalkan hasil setelah transfer embrio, sebaiknya hindari merokok, mengonsumsi obat-obatan dan alkohol sama sekali.
Pasalnya, kebiasaan tersebut dapat memberikan efek yang sangat merugikan pada perkembangan bayi.
Olahraga berat
Jangan melakukan olahraga yang berat atau berdampak tinggi sampai setelah konfirmasi kehamilan klinis.
Sebagai gantinya, Anda dan pasangan disaranakan untuk menjalani aktivitas sehari-hari, namun jangan yang terlalu berat hingga mengganggu fisik.
Nah, itu dia pantangan yang wajib dipatuhi setelah menjalani program bayi tabung.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR