Nakita.id - Peran ayah ternyata sama besarnya dengan ibu dalam mengasuh anak ya.
Seorang ayah sebaiknya menjadi #AyahSIAP untuk menjadi teman, pelindung bahkan guru untuk anak mereka.
Adanya sosok ayah dalam kehidupan anak disebut menurunkan angka putus sekolah di masa depan.
Tidak hanya itu, ketika anak-anak memiliki hubungan dekat dengan figur ayah, mereka cenderung tidak berhubungan seks di usia muda dan cenderung menghindari perilaku berisiko tinggi lainnya.
Anak juga cenderung memiliki nilai tes IQ yang lebih tinggi pada usia 3 tahun dan mengalami lebih sedikit masalah psikologis sepanjang hidup mereka ketika dekat dengan sosok ayah.
“Ketika ayah secara aktif terlibat dengan anak-anak mereka, anak-anak menjadi lebih baik,” jelas Paul Amato, seorang sosiolog yang mempelajari hubungan orangtua-anak di Pennsylvania State University, dilansir dari Fatherly.com.
“Penelitian menunjukkan bahwa ayah penting untuk perkembangan anak.”
Baca Juga: Ayah S.I.A.P, Pondasi Kesejahteraan Ibu dan Keluarga Bahagia
Ada sebuah istilah "The Father Effect", istilah umum untuk manfaat kehadiran seorang ayah.
Efek ini bisa sangat besar bila para ayah secara aktif berpartisipasi dalam kehidupan keluarga.
“Harus ada jumlah waktu minimum yang dihabiskan bersama, tetapi kualitas waktu lebih penting daripada kuantitas waktu,” kata Amato.
“Hanya menonton televisi bersama, misalnya, tidak akan banyak membantu.”
#AyahSIAP untuk menjaga si Kecil sejak bayi
Peran ayah dalam perkembangan anak menunjukkan fakta bahwa banyak manfaat emosional, sosial, dan perilaku yang disebutkan sebelumnya terkait dengan memiliki gambar ayah di masa kanak-kanak.
Satu studi tahun 1991 yang dikutip dalam buku tersebut menemukan bahwa bayi mencapai skor kognitif yang lebih tinggi pada usia 1 tahun jika ayah mereka terlibat dalam kehidupan mereka saat mereka berusia 1 bulan.
Bayi prematur juga mendapat skor lebih tinggi pada 36 bulan jika ayah mereka berperan aktif sejak lahir, dan studi terpisah menemukan bahwa bayi yang bermain dengan ayah mereka pada usia 9 bulan menikmati manfaat yang sama.
Oleh karena itu, sebaiknya sering-seringlah Dads meggendong atau bermain dengan si Kecil sejak mereka masih bayi ya.
Ketika bayi bertransisi menjadi balita sekitar usia 1 tahun, efek ayah menjadi lebih jelas.
Studi menunjukkan bahwa ketika ayah terlibat dalam tugas sehari-hari, makan malam, bermain di halaman belakang maka anak akan mendapat manfaat.
Source | : | fatherly.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR