Selain menerapkan prinsip-prinsip pengasuhan kepada pengasuh, kita juga perlu menerapkan usaha-usaha yang membuat si batita mau menerima pengasuhnya. Julia Napitupulu, Psi, Family & Training Consultant dari Radani EI Centre, Jakarta mengatakan, perlu ada langkah-langkah berikut dapat diterapkan;
• Bersikap empati. Pahami bahwa adaptasi dengan relasi baru ini adalah hal yang baru bagi batita. Hindari memaksa. Semakin dipaksa, anak akan semakin menolak. Katakan kepada pengasuh juga untuk sabar. Berikan waktu yang dibutuhkan anak untuk adaptasi.
• Lakukan bertahap. Orangtua dapat bermain bersama anak dengan ditemani pengasuh. Biarkan pengasuh dari jarak tertentu melihat interaksi Mama dan si batita sambil mengambil peran yang pasif saja dulu. Misal mengambilkan buku, sementara mama yang membacakan. Pelan-pelan pengasuh dapat menambah intensitas interaksinya.
• Ajak ke taman. Taman adalah tempat yang sangat menyenangkan bagi batita. Pada saat anak merasa gembira dan leluasa, biasanya ia akan bersikap lebih terbuka terhadap orang baru. Awalnya, Mama dapat mendampingi dulu sebelum perlahan-lahan dilepas hanya bermain dengan pengasuh.
• Berikan contoh. Biarkan anak melihat Mama berinteraksi dengan baik dengan pengasuh. Jika anak melihat bahwa Mama dapat mengobrol, memasak bersama, membereskan lemari pakaian dengan pengasuh, pelan-pelan ini juga akan memancing anak untuk menjajaki relasinya dengan pengasuh.
• Yakin dengan proses. Niatkan dan bayangkan dalam benak terus menerus bahwa pada saatnya nanti anak akan menerima pengasuh.
Bila antara pengasuh dan batita sudah “klik”, Mama tinggal mendorong si pengasuh untuk melakukan hal-hal yang membuat si batita bertumbuh-kembang dengan baik. Artinya, tanpa kehadiran Mama pun, pengasuh merasa punya tanggung jawab agar batita yang diasuhnya menjadi anak yang sehat, ceria, dan mandiri. Caranya, selain memberi makan tepat waktu, pengasuh dapat mengajak anak bersama-sama membereskan peralatan atau mainan, mendukung anak untuk mengambil sendiri barang-barang yang aman dan dalam jangkauannya, mengajari pengasuh untuk bersikap mendukung dan memberikan kebebasan yang aman kepada anak dan bersikap toleran terhadap suasana berantakan saat anak bermain. Tak kalah penting, minta si pengasuh menjauhi kritik dan sikap overprotektif. Kritik dan larangan berlebihan akan melemahkan kepercayaan diri anak. Nah, selamat mencoba ya, Ma. Semoga si kecil nyaman dengan pengasuh barunya.
(Santi Hartono/Foto:Todaysparents)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR