Selanjutnya bayi akan diletakkan telungkup di atas dada ibunya untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu.
Untuk mencegah bayi kedinginan, penilaian derajat vitalitas bayi (lewat tes APGAR), biasanya juga dilakukan di bawah lampu agar sinar terangnya dapat memanasi tubuh bayi.
Tim medis/bidan pun akan menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
BACA JUGA: Ganteng Mirip Robert Pattinson, Bayi ini Langsung dapat Tawaran Iklan
Sekali lagi, kedinginan atau hipotermia ini tidak dapat dipandang remeh sebab pada saat hipotermia, akan terjadi penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan kebutuhan oksigen. Inilah yang membuat hipotermia berbahaya.
Saat bayi baru lahir sudah pulang ke rumah, Moms disarankan untuk mengukur suhu bayi setiap 3 jam sekali.
Sebab, di manapun, bayi dan anak-anak akan lebih rentan terkena serangan hipotermia dibandingkan orang dewasa.
Untuk mengurangi risiko hipotermia, Moms dianjurkan sering menyusui bayi.
Kalau bayi tidak atau belum bisa mengisap puting susu, usahakan berikan bayi ASI perah.
Hangatkan kamar bayi dengan lampu sekitar 15—40 watt taruh lampu sekitar 50 cm dari boks bayi dan pancarkan ke bayi.
Jangan biarkan bayi tidur di ruangan yang suhunya terlalu dingin. Suhu aman AC untuk bayi adalah 26˚C.
Selalu selimuti bayi (terutama yang baru lahir) dan pakaikan topi untuk menutupi kepala dan telinganya. Pemakaian tutup kepala ini penting mengingat 25% panas hilang melalui kepala.
BACA JUGA: Bikin Sedih! Bayi Lucu Dimasukkan Koper dan Dibuang, Kondisinya Begini
Jangan lupa memeriksa popok bayi. Kalau si kecil pipis, segera ganti popoknya. Tidak disarankan memakai popok sekali pakai, karena bila lupa diganti dalam waktu lama, dikhawatirkan popok akan terlalu basah dan membuat bayi kedinginan.
Jangan lupa lakukan skin to skin contac. Tempelkan bayi ke dada Moms, suhu tubuh Moms yang hangat akan dialirkan pada bayi. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR