Berbagai Kondisi Ibu yang Menyebabkan Tidak Bisa Memberikan ASI Eksklusif, Apa Ada di Moms?
Nakita.id - Semua ibu setelah melahirkan tentunya ingin memberikan ASI eksklusif untuk Si Kecil.
Sebab pada masa enam bulan pertama kehidupannya, ASI merupakan makanan utama yang kaya manfaat.
Sehingga pada masa enam bulan pertama kehidupan, Si Kecil diharapkan bisa mendapatkan ASI secara utuh.
Tidak terkontaminasi dengan makanan atau minuman lainnya yang Moms anggap penuh dengan gizi.
Sebab manfaat ASI untuk Si Kecil sudah tidak perlu diragukan lagi, mulai dari memenuhi nutrisi dan gizi hingga ke mencegah berbagai penyakit berbahaya.
Namun siapa sangka, ternyata ada kondisi tertentu yang membuat seorang ibu tidak bisa memberikan ASI kepada SI Kecil.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Meutia Ayuputeri, MRes, IBCLC, CIMI Dokter Umum Konsultan Laktasi RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
"Ada beberapa kondisi pada ibu dan bayi yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI pada bayi." ujar dr. Meutia Ayuputeri, MRes, IBCLC, CIMI.
Hal tersebut biasanya dikarenakan kondisi kesehatan yang diidap oleh ibu atau pun Si Kecil.
"Kondisi-kondisi ini di antaranya adalah ketika kondisi ibu sakit kanker sehingga perlu mendapatkan pengobatan kemoterapi maupun radioterapi." ucapnya lagi.
Bahkan ada juga kondisi bayi yang membuat mereka tidak bisa menerima air susu ibu.
"Kondisi pada bayi yang tidak dapat menyusu ASI adalah ketika ia memiliki kelainan genetik." tegasnya kembali.
Baca Juga: Punya Segudang Manfaat, Ternyata Bayi yang Kekurangan Asupan ASI Bisa Lebih Mudah Jatuh Sakit
Kelainan genetik itu biasanya Si Kecil tidak bisa menerima senyawa yang terkandung di dalam ASI.
"Seperti galaktosemia di mana bayi tidak dapat memproses galaktosa, sejenis gula yang terkandung dalam ASI.
Apabila si kecil minum ASI, ia dapat diare, muntah, atau mengalami keluhan lainnya." tandas dr. Meutia Ayuputeri, MRes, IBCLC, CIMI.
Baca Juga: Satu Lagi Manfaat Luar Biasa dari ASI, Bisa Menurunkan Risiko Terjadinya Stunting pada Si Kecil
Terlepas dari itu semua, Moms bisa memerhatikan bagaimana tanda kecukupan ASI pada Si Kecil.
Tanda Si Kecil cukup ASI pun bukan hanya perkara mereka tertidur saat minum ASI atau menangis.
Melainkan harus diperhatikan masa tumbuh kembangnya, mulai dari kenaikan berat badan apakah sudah menunjukkan bahwa Si Kecil cukup ASI.
Baca Juga: Bukan Hanya Makanan dan Minuman, Ternyata Sering Menyusui Juga Melancarkan Produksi ASI Lo Moms!
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR