Penentuan masa subur ini berbeda bagi Moms yang memiliki siklus teratur dan tidak.
Kalau ternyata siklus haid Moms teratur setiap bulannya, pertama-tama tentukan berapa lama siklusnya dalam satu bulan kemudian kurangi angka tersebut dengan 14.
Contohnya, Moms memiliki siklus haid 25 hari, maka 25 kurang 14 sehingga hari ke-11 menjadi hari ovulasi atau masa subur Moms.
Tetapi kalau ternyata siklusnya tidak teratur, Moms bisa lakukan pengukuran suhu.
Pasalnya suhu tubuh akan meningkat setengah derajat saat 24-48 setelah terjadinya ovulasi.
Baca Juga: Dalam Satu Bulan, Mungkinkah Masa Subur Terjadi Dua Kali Moms?
Dengan begitu, coba pantau kembali suhu tubuh beberapa bulan ke depan untuk melihat kenaikan suhunya.
Selain memantau dari suhu, melakukan pemeriksaan pada lendir serviks juga bisa menjadi salah satu caranya.
Cobalah seka perlahan bagian vagina menggunakan tisu atau jari.
Perlu diketahui bahwa tepat sebelum terjadinya ovulasi yang merupakan masa paling subur, biasanya lendir akan tampak bening seperti putih telur mentah.
Sementara di masa ovulasi, lendir akan tampak lebih kental dan perlahan mengering.
Kalau dalam 1 hari lendir serviks tidak terlihat, artinya Moms tidak dalam masa subur.
3. Tentukan kapan melakukan hubungan seksual
Baca Juga: Jangan Hanya Pikirkan Kesuburan Perempuan, Para Ayah juga Perlu Melakukan Ini Agar Subur!
Source | : | YouTube,parents.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR