1. Selalu pakai helm
Berapa pun usianya, selalu pakaikan helm yang sesuai dengan bentuk dan ukuran kepala anak.
Baca Juga: Luna Maya Bagikan Kabar Buruk Tentang Kondisinya yang Sampai Harus Mendapat 5 Jahitan, Ada Apa?
Sebagai teladan, kita juga harus memakai helm untuk menghindari risiko cedera.
Sebelum berangkat, pastikan helm telah terpasang dengan benar dan nyaman. Memakai helm mampu mengurangi risiko cedera pada kepala hingga 88%.
2. Pilih boncengan khusus bayi dan balita
Jangan mengandalkan boncengan bawaan sepeda Moms. Cari boncengan khusus bayi dan balita yang ada sandaran punggung dan pijakan kakinya.
Dengan begitu, anak kita tidak akan jatuh dan kakinya tak akan menyenggol sepeda.
Saat ini banyak boncengan yang tersedia, baik yang dirancang untuk diletakkan di depan maupun di belakang sepeda. Moms bisa memilihnya sesuai kenyamanan dan kebutuhan si buah hati.
3. Hanya orang dewasa yang boleh membonceng
Ketika membonceng bayi dan balita, pastikan Moms sendiri sudah mahir bersepeda, cukup percaya diri, dan tidak mudah panik.
Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak membiarkan anak berusia 12 tahun atau remaja membonceng anak.
Pada kebanyakan kasus, anak dan remaja belum memiliki refleks dan koordinasi yang sempurna, meskipun mereka sudah terbiasa naik sepeda juga.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | theguardian.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR