Nakita.id - Meskipun jumlah penderita Covid-19 di Indonesia kian meningkat, namun jumlah pasien yang sembuh juga terus menunjukkan angka kenaikan.
Tentu saja hal ini jadi kabar baik bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Akan tetapi, masyarakat tetap harus menjaga dan menerapkan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun setelah dan sebelum beraktivitas apapun.
Seperti yang belum lama ini dirasakan oleh penyitas Covid-19 di Surabaya.
Seorang ibu bernama Enggar Dwi Puspitasari yang berusia 26 tahun dinyatakan positif Covid-19.
Tak hanya seorang diri, sang anak yang masih balita juga dinyatakan terpapar Covid-19.
Anak tersebut bernama Ilana Titania Raditya yang masih berusia 1,5 tahun.
Namun, kisah inspiratif dari Enggar dan sang putri cukup menyita perhatian publik.
Saat prosesi wisuda pasien Covid, Minggu (8/11/2020) siang di Rumah Sakit Lapangan KOGABWILHAN II Indrapura (RSLKI) lalu, Enggar sempat dimintai keterangan.
Enggar mengaku ia dan sang putri sama-sama mendapatkan perawatan dari dokter dan paramedis rumah sakit tersebut.
Kepada awak media, perempuan yang bekerja sebagai apoteker itu mengalami gejala demam pada hari Jumat yang lalu.
Untuk tertularnya, Enggar juga mengaku tidak tahu penyebabnya darimana.
"Awalnya saya menggigil malam hari. Tapi ada batuk, sesak nafas. Kemudian saya tidak bisa mencium bau. Besoknya saya memutuskan rapid test. Hasilnya non reaktif," ungkapnya.
Pada Hari Senin, buah hatinya merasakan demam dengan suhu yang sangat tinggi. Enggar berinisiatif mengikuti swab test Rabu lalu.
Sang anak menjalankan swab test hari Sabtu, hasilnya menunjukkan positif terpapar virus Corona.
Sementara Suami Enggar, Erlangga Aditya (26) ikut melakukan swab test pada hari Jumat dan ternyata, hasilnya juga positif.
"Saya masuk ke rumah sakit hari Kamis Jadi sudah dirawat selama 11 hari. Suami masuk sama anak saya hari Senin. Tapi suami sembuh duluan. Jadi Saya sama anak berada dalam satu kamar. Kami rutin minum vitamin," tuturnya.
Enggar berpesan kepada ibu dan anak yang terkena Covid-19 sebaiknya segera melapor ke puskesmas terdekat, apabila sudah merasakan indikasi indikasi gejala. Nantinya akan diarahkan dan dibantu isolasi mandiri.
"Bisa ke Rumah Sakit Indrapura atau Rumah Sakit Haji. Kalau isolasi mandiri bisa minum vitamin yang banyak. Makan protein yang banyak. Olahraga berjemur rutin," katanya.
Selama dirawat, Enggar menjalankan aktivitas sejak setengah 6 pagi diperiksa oleh dokter. Kemudian, disusul dengan mandi, sarapan, senam hingga berjemur bersama sesama penghuni.
"Kadang juga gosip sama ibu-ibu. Itu yang bikin senang. Anak saya juga senang sekali di taman. Jam 10 siang anak sudah tidur sampai setengah 2. Makan siang terus ngobrol ngobrol sampai sore. Mandi lalu nongkrong," ceritanya.
Sambungnya, "Malamnya ada yang karaokean. Berat badan saya nambah 4kg padahal awalnya berat saya 47."
Enggar mengimbau bagi pasien agar tetap semangat, bahagia, tidak perlu mikir banyak beban, yang penting sembuh dan senang senang dulu.
"Setelah ini saya ingin makan mie instan. Kangen sudah lama enggak makan itu," celetuknya.
Agar terhindar dari Covid1-, yuk Moms selalu #IngatPesanIbu untuk menerapkan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
#NakitaCovid-19
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita Ibu di Surabaya dan Balitanya Sembuh dari Covid-19, Bagi Semangat: Tidak Perlu Mikir Banyak
Source | : | Tribun Jatim |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR