Nakita.id - Bersakit-sakit dahulu, tertawa bahagia kemudian.
Kisah ini dialami oleh seorang ibu bernama Libby Huffer yang menderita penyakit langka, neurofibromatosis tipe 1.
Penyakit langka itu adalah kelainan genetika, namun tidak tumbuh menjadi kanker.
BACA JUGA: Kenali Gejala Kanker Tenggorokan, Penyebab Suami Celine Dion Meninggal
Akibatnya, perempuan berusia 45 tahun ini memiliki ribuan bintil tumor yang menutupi sekujur tubuhnya.
Kondisi ini menyebabkan Libby mudah sekali merasa sakit, bahkan dipeluk saja bisa membuatnya meringis kesakitan.
Perjuangan Libby dimulai pada 2016, dimana ia mula menggalang dana untuk membiayai pengobatannya dengan electrodessication.
Electrodessication ialah operasi pembuangan tumor dan mencegah tumor itu datang lagi.
Sejak Juni 2017, ia telah melakukan operasi itu untuk menyingkirkan 1.000 bintil yang ada di wajah dan perutnya.
Selanjutnya pun mulai membuka secercah harapan, operasi itu membuat kulitnya menjadi bersih.
Libby pun merasa percaya diri untuk keluar rumah, ia juga melakukan terapi laser CO2 untuk mengurangi parutan yang ada di perutnya. Terapi itu membantu memperbaiki lapisan kulitnya.
Ia menuturkan, operasi yang ia lakukan sukses menambah kepercayaan diri dan membantunya menghilangkan kenangan masa kecil yang menyedihkan.
Libby menceritakan kepedihannya karena penyakitnya membuat ia diolok oleh banyak orang.
Bahkan, ia mengubah namanya yang semula Elizabeth menjadi Libby untuk mengusir kenangan buruk dari namanya itu.
Bagaimana tidak, sebanyak 6.000 bintil tumor memenuhi tubuh Libby.
Operasi khusus selama lima jam, menjadi harapan terakhir Libby untuk menghilangkan tumor yang menyakitkan itu.
Baru kemudian, Libby berani memperlihatkan kulitnya di depan umum dengan harapan ia bisa menggalang dana untuk pengobatannya.
Pelukan ringan, bahkan pancuran air saat mandi sangat menyiksa Libby.
Tidak selesai sampai disitu, banyak orang mencibir Libby seperti seorang pemain sirkus yang aneh.
Rupanya, kondisi Libby dialami oleh ibu dan neneknya dimana terdapat ratusan tanda lahir di kulit dan berkembang semakin banyak.
Sejak kecil, Libby dolok-olok seperti kodok karena kelainan yang dimilikinya.
Hal itu lambat laun memengaruhi seluruh aspek kehidupan Libby; ia sulit bergaul, mendapatkan pekerjaan bahkan mencari kekasih hatinya.
Setelah 10 kali mengalami kegagalan operasi untuk menghilangkan tumornya, Libby berhasil mendapatkan dana untuk menjalani operasi electrodessication.
Operasi ini dilakukan dengan memakai listrik untuk mematikan jaringan neurofibroma yang ada di tubuh.
Sesi operasi yang berjalan selama lima jam ini, menghabiskan biaya 17.500 poundsterling atau Rp 350 juta.
Kini setelah 30 tahun kehidupan pahit yang dialaminya, Libby dapat melepaskan diri dari penyakit mengerikan yang membelenggunya selama ini.
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR