"Saya swab sampai sembilan kali karena hasilnya bisa positif negatif, setelah dua kali dinyatakan negatif artinya saya sudah sembuh dan bisa kembali bekerja," imbuhnya.
Tiga minggu setelah itu, Fajar melakukan operasi yustisi.
Seusai pulang, ia merasa tidak enak badan dan setelah diperiksa dinyatakan tifus.
Sang istri yang berprofesi sebagai dokter merawatnya di rumah.
"Sampai pada akhirnya masuk rumah sakit dan mondok selama empat hari.
Dilakukan swab ternyata saya juga positif Covid, kembali saya diisolasi di salah satu rumah sakit sampai tiga malam.
Jadi total delapan malam saya berada di rumah," imbuhnya.
Fajar merasa punya tugas besar untuk membantu Walikota Semarang menekan angka penderita Covid di kota Semarang supaya tidak meluas.
"Kuncinya sugesti. Saya harus sembuh. Kenapa banyak yang meninggal menurut saya karena beban pikiran dia sudah drop sehingga imun turun," ujarnya.
Pada saat itu, Fajar juga mengaku dirinya divonis mengalami pneumonia atau peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi.
"Otak ini saya sugesti saya harus bangkit. Sampai saya rontgen tujuh kali. Sampai paru-paru dinyatakan bersih. Kuncinya desain otak bahwa saya sembuh, saya tidak apa-apa, dan berharap pada Allah," imbuhnya.
Baca Juga: Selain Membasmi Virus Corona, Inilah yang Didapatkan Tubuh Ketika Kita Rutin Mencuci Tangan
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR