Nakita.id – Flu sepertinya menjadi penyakit yang sering terjadi pada banyak orang dan orang-orang menganggapnya sepele, Moms.
Tapi ternyata ada penyakit serius yang dimulai dengan gejala yang mirip seperti flu.
Seperti yang dialami oleh Gemma Thomas, istri dari presenter Sky Sport, Simon Thomas.
Gemma pergi ke dokter dengan gejala mirip flu pada bulan November lalu.
Ia memiliki gejala mirip flu dan telah pergi menemui dokter umum sebanyak tiga kali selama enam hari sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit ketika kondisinya memburuk.
Simon Thomas mengungkapkan istrinya meninggal karena kanker darah dan sudah pernah ke dokter tiga kali.
BACA JUGA: Kenali Gejala Kanker Tenggorokan, Penyebab Suami Celine Dion Meninggal
Tapi dokter hanya memintanya untuk pulang untuk istirahat di tempat tidur pada hari-hari sebelum kematiannya.
Ibu satu anak ini menderita bentuk leukemia myeloid akut yang sangat agresif dan meninggal empat hari setelah kunjungan terakhirnya ke dokter umum.
Dalam sebuah Tweet, Thomas menulis:
"Tiga kali istri saya Gemma pergi ke dokter dalam enam hari dan tiga kali dia dikirim ke rumah dan disuruh beristirahat.
Empat hari setelah kunjungan terakhirnya ke dokter, dia meninggal.
Kita harus membantu dan melatih dokter umum kita dan untuk mendeteksi kanker darah lebih awal."
Gemma pergi ke Royal Berkshire Hospital di Reading, yang kemudian dia dilarikan ke Rumah Sakit Churchill di Oxford untuk memulai perawatan kemoterapi intensif.
Selama dua hari pertama pengobatan, istri Thomas menanggapi pengobatan dengan baik, namun pada hari ketiga dia memburuk dengan cepat.
Dokter mengatakan bahwa dia telah mengalami pendarahan di otak dan tidak akan bertahan.
Sejak meninggalnya istrinya, Thomas ingin menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit mematikan tersebut.
Ia sekarang mendukung kampanye untuk mendidik dokter umum tentang penyakit ini.
BACA JUGA: Menggemaskan! Anak-anak Sekolah Berbaris Untuk Memeluk Kate Middleton
Gerakan tersebut mendorong orang untuk melakukan tes darah dari penderita penyakit yang diduga menyerang 2.600 orang di Inggris dalam setahun.
Sejak kematian istrinya, Thomas telah berhasil mengumpulkan lebih dari £ 30.000 (setara kurang lebih Rp 556 juta) untuk amal.
Biasanya gejala AML (Acute Myeloid Leukaemia) berkembang selama beberapa minggu dan semakin menjadi lebih parah.
Pasien sering mengeluhkan kulit pucat, kelelahan, sesak napas dan infeksi terus-menerus.
Badan amal kanker darah, Bloodwise Inggris melaporkan bahwa karena gejala sering samar-samar, penderita sering kali harus mengunjungi dokter mereka lebih banyak sebelum mendapatkan diagnosis dibandingkan dengan tipe kanker lainnya.
Thomas telah bersumpah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang merenggut kehidupan istrinya.
Di Westminster, anggota parlemen hari ini membahas masalah kanker darah dan bahaya yang ditimbulkannya.
Anggota Parlemen Group on Blood Cancer mengatakan bahwa banyak tanda kanker darah bisa jadi salah dimengerti atau salah didiagnosis.
Dalam sebuah laporan baru, kelompok tersebut mengatakan bahwa mendiagnosis kanker darah seperti leukemia, limfoma dan myeloma yang mungkin bisa jadi kompleks.
Menyoroti satu kelompok pasien, anggota parlemen menggambarkan bagaimana beberapa pasien myeloma lansia melaporkan gejala nyeri punggung dan nyeri tulang diberi tahu bahwa gejala mereka adalah 'bagian dari proses penuaan'.
Untuk meningkatkan tingkat diagnosis dini, mereka meminta dokter umum untuk segera melakukan tes darah untuk siapa pun yang pernah memiliki satu atau lebih gejala kanker darah.
BACA JUGA: Wah, Punya Sifat Keras Kepala Ternyata Bisa Jadi Kunci Panjang Umur!
Gejala kanker darah bisa serupa dengan gejala flu, seperti kelelahan, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan, memar dan nyeri, kata mereka.
Ketua kelompok pasien MP Henry Smith, yang ibunya meninggal karena leukemia myeloid akut pada tahun 2012, mengatakan bahwa kanker darah adalah kanker kelima yang paling umum di Inggris dan seseorang didiagnosis setiap 14 menit.
“Saya telah menyaksikan efek mengerikan dari kanker darah secara langsung, namun kesadaran umum di kalangan masyarakat umum, profesional kesehatan dan pembuat kebijakan sangat rendah, dan kita harus bekerja sama untuk mengubah ini.
Penundaan dalam diagnosis dapat berdampak buruk pada kesempatan individu untuk bertahan hidup, dan juga pada kualitas hidup mereka,” katanya.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR