Nakita.id - Banyak ditemukan ibu menyusui tanpa sadar mengandung anak lagi.
Padahal Si Kecil yang baru lahir masih membutuhkan ASI.
Memang benar bahwa ASI eksklusif bisa menjadi alat KB alami.
Tetapi tentunya dengan memenuhi 2 syarat yaitu belum haid sama sekali setelah nifas dan belum pernah memerah ASI sama sekali.
Baca Juga: Siapa Sangka Menyusui Bisa Menjadi KB Alami, Asalkan 2 Hal Ini Tidak Kecolongan
Lalu bagaimana dengan Moms yang sudah terlanjur mengalami 2 syarat tersebut?
Cara satu-satunya yaitu menggunakan alat KB.
Alat KB sendiri diketahui ada beberapa jenis seperti pil KB, spiral, dan implan atau dikenal dengan susuk.
Tetapi manakah yang lebih aman bagi ibu menyusui?
Baca Juga: Kekurangan KB Spiral, Berikut Sederet Hal yang Perlu Jadi Pertimbangan Moms!
Menurut seorang dokter kandungan, dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari Sp.OG bahwa hampir semua metode kotrasepsi dapat digunakan saat menyusui.
"Hampir semua metode kontraksepsi dapat digunakan sebagai KB pasca persalinan seperti MAL (metode amenorhea laktasi), KB IUD, KB Implan, kontrasepsi progesti, kondom, dan kontrasepsi mantap/sterilisasi.
Tetapi sebagai dokter kandungan, dr. Yeni memiliki saran khusus bagi ibu menyusui yang ingin menggunakan alat KB.
Baca Juga: Pil KB Dapat Dikonsumsi Sebulan Sekali, Menurut Penelitian Terbaru
Dari semua jenis alat KB, dr. Yeni paling menyarankan penggunakan alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD.
"Alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD merupakan pilihan kontrasepsi pascapersalinan yang aman, efektif, penggunaannya bisa digunakan dalam jangka panjang," ujar dr. Yeni.
dr. Yeni menyebutkan bahwa KB IUD ini tingkat efektivitasnya tinggi karena mencapai 99,2-99,4%.
Selain itu, IUD tidak memiliki efek samping hormonal, tidak memengaruhi ASI, dan tidak memengaruhi hubungan seksual.
Di samping itu, dr. Yeni juga menyebutkan jenis alat KB yang tidak disarankan ibu menyusui.
Baca Juga: Kelebihan KB Spiral Dibandingkan Alat Kontrasepsi Lainnya, Apa Saja?
dr. Yeni tidak menyarankan ibu menyusui menggunakan alat KB pil atau suntikan kombinasi.
Sebenarnya pil atau suntikan kombinasi ini untuk ibu tidak menyusui sangatlah efektif.
Selain menunda kehamilan, pil atau suntikan kombinasi ini bisa menghindari risiko terjadinya kehamilan di luar rahim, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, dan mengurangi pendarahan saat menstruasi serta kram.
Baca Juga: Ini Kelebihan KB Spiral dari 2 Jenis yang Berbeda, Bisa Kurangi Risiko Kanker!
Tetapi bagi ibu menyusui pil dan suntikan kombinasi ini tidak disarankan oleh dokter kandungan.
"Kontrasepsi pil/suntikan kombinasi sebaiknya tidak dijadikan pilihan karena memiliki keterbatasan yaitu dapat mengganggu produksi ASI," jelas. dr. Yeni.
Pasalnya pil kombinasi ini dapat menyebabkan hormon estrogen menurun.
Alhasil volume ASI akan menurun juga sehingga asupan kepada Si Kecil dapat berkurang juga.
Meski begitu pil KB ini tidaklah memiliki efek berbahaya bagi bayinya, hanya saja dapat menurunkan produksi ASI.
Baca Juga: Tak Hanya di Tangan Perempuan, KB Juga Bisa Dilakukan Oleh Lelaki Lewat Cara Ini!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR