Nakita.id - Salah satu kebiasaan baru selama pandemi covid-19 ini yaitu mencuci tangan untuk mencegah paparan virus corna.
Mencuci tangan pun harus dipastikan menggunakan sabun dan air mengalir.
Sabun sendiri yang diketahui ada dua jenis yaitu sabun cair dan sabun batang.
Apakah sama-sama efektif atau ada yang lebih baik?
Namun, kabar baiknya, sabun batang maupun cair sama-sama efektif menurunkan jumlah patogen di tangan kita.
Gesekan yang dilakukan ketika mencuci tangan dan busa yang dihasilkan mampu mengangkat kotoran dan mikroorganisme yang kemudian dibilas dengan air.
Selain itu, sabun jenis apa pun sangat bagus untuk menonaktifkan jenis virus tertentu, termasuk SARS-CoV-2.
Sebab, virus ini mengandung selaput luar lipid atau lemak. Milekul sabun dapat secara efektif melarutkan membran ini dan menonaktifkan virus, sehingga pada dasarnya sama dengan kita membunuhnya.
Jadi, penggunaan sabun batang dan cair adalah referensi. Keduanya efektif selama kamu mencuci tangan setidaknya selama 20 detik.
Penting juga untuk diingat bahwa sabun antibakteri tidak lebih efektif dalam membunuh kuman jika dibandingkan dengan jenis sabun lainnya.
Hanya saja, jika kamu tinggal bersama orang lain di rumah, kamu mungkin akan lebih nyaman menggunakan sabun cair untuk mencegah penyebaran kuman.
Sebab, sabun batang bisa mengakumulasi bakteri jika dibiarkan terbuka dalam waktu lama, meskipun memang tidak ada data pendukung yang menyebutkan sisi bahayanya.
Baca Juga: Ini Panduan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 yang Wajib Diketahui, Catat Moms!
Meski tidak ada perbedaan dari segi efektivitas, kamu mungkin masih memerlukan data lebih mengenai perbedaan sabun batang dan cair.
Berikut keuntungan dan kerugian dari sabun yang kamu pilih, berdasarkan saran dari WebMD Chief Medical Officer, John Whyte, MD, dan Associate Vice President for Research & Innovation at San Diego State University, Stanley Maloy, PhD.
1. Sabun batang
Keuntungan:
- Gesekan ketika menggesek sabun di tangan akan lebih efektif menghilangkan kotoran yang tampak.
- Umumnya lebih murah daripada sabun cair.
- Opsi yang lebih mendukung hidup berkelanjutan.
Sebab, sabun batang biasanya dikemas menggunakan kertas kardus tipis, sehingga menggunakan material plastik yang lebih sedikit daripada sabun cair.
Plastik membutuhkan setidaknya 100 tahun untuk terurai di tempat pembuangan akhir.
Kekurangan:
- Cenderung membuat tangan lebih mudah kering daripada sabun cair karena memiliki pH tinggi yang menimbulkan efek dehidrasi.
Baca Juga: Sembari Menanti Kembalinya Sekolah Tatap Muka, Bekali Anak untuk Lindungi Diri dari Infeksi Covid-19
- Sabun batangan bekas atau sisa bisa menjadi berlendir atau lembek. Meskipun tidak mengancam kesehatan, namun tidak sedap dipandang.
2. Sabun cair
Keuntungan:
- Karena minim residu, sabun cair cenderung membuat kamar mandi terlihat lebih rapi.
- Dispenser sabun cair membuat pemakaian lebih praktis dan mudah.
- Sering ditambahkan dengan pelembap untuk mencegah kulit kering.
- Lebih wangi dan punya lebih banyak variasi.
Kekurangan:
- Cenderung lebih mahal daripada sabun batang.
Jika sabun batang bisa kita dapatkan dengan harga kurang dari Rp 10.000, sabun cair cenderung lebih mahal.
Apalagi jika kamu memilih sabun cair bermerek yang harganya bisa mencapai ratusan ribu.
- Sabun cair membuat penggunanya harus mencuci tangan lebih teliti, sementara sabun batang lebih mudah dibersihkan.
Pada intinya, memilih sabun apapun adalah preferensi dan sama-sama efektif selama cuci tangan dilakukan dengan durasi minimal 20 detik.
Jangan lupa pula untuk tidak menyentuh mulut, mata atau hidung dengan tangan kotor agar tidak ada patogen yang berpindah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sabun Batang dan Cair, Mana Lebih Baik?"
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR