Memori kerja juga penting untuk merencanakan sesuatu. Misalnya apabila anak hendak berangkat sekolah, mereka tahu arah jalannya kemana, bukan sekadar hafalan karena sudah mengingat hal yang dipelajari sebelumnya.
“Ini berkaitan dengan kemampuan anak untuk menghubungkan dan menyimpulkan suatu hal,” imbuh psikiater anak dan remaja itu.
Memori kerja dibutuhkan oleh anak-anak usia SD. Terlebih sekarang ini pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA digabung menjadi satu.
Ketika memori kerja berfungsi optimal, walau pelajaran-pelajaran tersebut digabung, anak bisa membedakannya.
Di masa PJJ, sebagian besar anak belajar hanya dengan membaca dan mendengarkan.
Memori kerja membantu anak menyimpulkan hal-hal yang dipelajari. Maka fungsi eksekutif harus optimal.
Nutrisi yang tepat
Tjhin mengatakan, dalam penelitian yang dilakukannya kepada siswa SD di Jakarta diketahui, anak-anak yang mengalami kesulitan belajar di sekolah dikarenakan memori kerjanya tidak optimal. Hal ini berdampak pada prestasi anak.
“Terbukti anak yang memori kerjanya tidak optimal mengalami kesulitan tiga kali lipat pada pelajaran tersebut dibandingkan anak tanpa gangguan memori kerja,” ujarnya.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR