Dalam uji klinis sejauh ini, 11 orang telah jatuh sakit parah, semuanya menerima plasebo.
"Sangat menggembirakan melihat hasil awal yang menunjukkan bahwa vaksin dapat mengurangi keparahan penyakit," kata Nina Luning Prak, ahli imunologi di University of Pennsylvania.
“Itu masih angka kecil, tapi 11 dari 11 versus nol di sisi lain,” lanjutnya.
Moderna, yang berbasis di Cambridge, Mass., Dan Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional A.S. di Bethesda, Md., Bekerja sama untuk mengembangkan vaksin.
Pekerjaan sebelumnya menunjukkan bahwa vaksin memicu tanggapan kekebalan pada orang yang menerimanya.
Pada tanggal 22 Oktober 2020, 30.000 peserta telah terdaftar dalam uji klinis tahap akhir perusahaan.
Ribuan orang masih perlu menerima kedua suntikan tersebut, yang diberikan selang satu bulan.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman.
Orang-orang dalam uji klinis telah melaporkan efek samping ringan hingga sedang setelah injeksi kedua, termasuk kelelahan, nyeri sendi dan sakit kepala.
Belum ada reaksi yang parah. Moderna berencana untuk mengikuti peserta selama dua tahun untuk memantau keamanan vaksin secara lebih menyeluruh.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Kompas.com,Science News |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR